2008-03-31

Menjadi Positive Thinker


Menjadi Positive Thinker

Sesuai istilahnya, positive thinker adalah orang yang berpikir positif. Berpikir positif adalah pilihan terbaik bagi setiap orang dalam setiap situasi. Berpikir positif itu husnu dzon. Berpikir positif adalah berpihak pada apapun yang sifatnya positif dan lebih baik.

Berpikir positif selalu menghasilkan output yang positif. Sukses dan berbahagia adalah hal yang positif. Maka jika Anda mau sukses dan bahagia, berpikirlah positif.

Berani dan Mandiri

Anda adalah positive thinker jika Anda lebih memilih menikmati hidup ketimbang mengeluhkan hidup. Jika Anda mau dan berani menghadapi kenyataan hidup. Anda bukanlah positive thinker jika Anda hanya pandai menyembunyikan emosi.

Anda adalah positive thinker jika Anda menghadapinya, dan Anda pandai menanganinya. Jika Anda mau menghadapi emosi negatif, merasakan, dan belajar darinya. Jika Anda mau bertanggung jawab atasnya, dan tidak menyalahkan apa dan siapa pun di luar diri Anda. Anda adalah positive thinker jika Anda berani dan mandiri.

Memahami Emosi

Anda adalah positive thinker jika Anda menghadapi emosi negatif dengan kemauan untuk belajar. Jika Anda memahami, bahwa emosi adalah sinyal yang menjadi salah satu panduan dalam menentukan perilaku. Anda adalah positive thinker jika Anda bisa melihat dan merasakan bahwa emosi adalah pesan.

Jika Anda merasa nyaman, Anda tahu bahwa Anda telah mengerjakan hal yang benar, dan Anda meneruskan atau mengulanginya. Jika Anda merasa tidak nyaman, Anda tahu ada sesuatu yang salah. Anda tahu bahwa Anda harus berhenti, melakukan analisis terhadap perilaku diri, belajar dari kesalahan, merubah strategi, dan kemudian melanjutkan hidup Anda. Anda adalah positive thinker jika Anda mau belajar memahami emosi Anda.

Action Oriented

Anda adalah positive thinker jika Anda berorientasi pada tindakan. Jika Anda melihat kekurangan, Anda bertindak untuk mengisinya. Jika Anda menghadapi hambatan, Anda bertindak untuk menyingkirkannya. Jika Anda merasakan ancaman, Anda bertindak untuk mengantisipasinya. Jika Anda melihat peluang, Anda bertindak untuk mengambilnya. Jika Anda merasa berkelebihan, Anda bertindak untuk mempertahankan dan berbagi dengan orang lain.

Anda adalah positive thinker jika tidak terpaku dan berhenti hanya pada retorika "Saya bisa!" "Saya bisa!" "Saya bisa!" Anda adalah positive thinker jika Anda melanjutkannya dengan berkata: "Sikat bleh...!"

Bersyukur dan Bersabar

Anda adalah positive thinker jika Anda membiasakan diri untuk yang bersyukur di kala senang dan bersabar di kala susah.

Jebakan Negative Thinking

Positive thinking adalah sesuatu yang jelas lebih baik. Ia lebih identik dengan kebahagiaan dan kesuksesan. Mengapakah masih banyak orang yang terjebak pada negative thinking ? Kebiasaan berpikir negatif yang dilakukan dan terjadi bertahun-tahun, bisa menjadi jalan hidup. Saat berpikir negatif telah menjadi jalan hidup, maka itulah jalan hidup yang normal bagi negative thinker .

Dengan jalan hidup yang dianggap normal itu, mereka merasa bahwa apa yang perlu diubah adalah dunia, bukan diri mereka sendiri. Bukankah jauh lebih mudah mengubah diri sendiri dari pada dunia dan seisinya? Memahami kenyataan itu dengan lebih baik, akan menaikkan kecerdasan emosi Anda, kecerdasan spiritual Anda, dan sekaligus kecerdasan intelektual Anda. Itu artinya, Anda akan menaikkan kecerdasan individual Anda, kecerdasan sosial Anda, dan bahkan kecerdasan finansial Anda.

Bukankah itu semua yang akan membuat Anda sukses dan berbahagia? Oleh sebab itu, waspadailah jebakan negative thinking yang akan membuat hidup Anda menjadi sengsara dan lebih sulit dari semestinya. Kebahagiaan dan sukses Anda ada di depan mata, dan untuk mendapatkannya Anda tidak perlu merubah dunia. Ubahlah diri Anda. Jika Anda tidak ingin memilih jalan hidup sebagai negative thinker, tips dari Chuck Gallozzi berikut ini bisa Anda pelajari dan pahami.

Kesalahan atau Kegagalan Berhentilah untuk terus mengatakan:

"Ya sudahlah, Saya memang begini."
"Saya memang loser."
"Gua emang salah mulu!"
"Saya ternyata bodoh." "Gagal maning gagal maning..."
(Itu sebabnya si Ucil selalu berhasil)

Ketahuilah bahwa Anda bukanlah kegagalan itu sendiri, ketahuilah bahwa Anda bukan kebodohan itu sendiri. Anda tidak serta merta menjadi gagal atau bodoh hanya karena rencana yang meleset. Anda hanya mengalami "temporary defeat" alias kekalahan sementara. Semua kegagalan dan kesalahan adalah bagian dari training kehidupan Anda. Salah dan gagal adalah syarat mutlak untuk mencapai sukses dan bahagia Anda.

Amarah

Lepaskan amarah Anda. Ingat, bukan lampiaskan. Amarah akan menyakiti hati orang lain. Lebih dari itu, amarah akan menyakiti hati Anda sendiri. Lepaskanlah amarah Anda dan obati luka hati dengan sikap memaafkan.

Semangat

Untuk apapun yang Anda merasa "harus", "mesti", atau "wajib" melakukannya, ubahlah frasa di kepala Anda menjadi lebih positif. Ubahlah "Saya harus" menjadi "Saya mau..., sebab.... Jadi..." "Saya mestinya menurunkan berat badan" gantilah kalimat itu menjadi "Saya mau menurunkan berat badan, sebab Saya akan merasa lebih baik, terlihat lebih baik, panjang umur, dan lebih PD. Jadi, Saya bergabung ke fitness club dan memperbaiki pola makan."

Bisa Atau Tidak Bisa

Berhentilah berpikir "Saya tidak bisa" sebab itu cuma jalan buntu. Dengan kalimat itu Anda tidak akan kemana-mana. Katakanlah "Saya akan..., jika..." "Saya tidak bisa mengangkat barbel seberat itu" gantilah kalimat itu menjadi "Saya akan bisa mengangkatnya dalam dua minggu, jika Saya menambah beban Saya setengah kilo setiap hari."

Kendali Emosi

Satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas emosi adalah diri Anda sendiri. Orang lain tidak akan menciptakan emosi apa pun pada diri Anda kecuali Anda membiarkannya. Orang lain tidak dapat membuat Anda kecewa, frustrasi, atau bersedih hati, kecuali Anda membolehkannya. Jika itu terjadi, maka itu terjadi karena Anda membiarkannya. Terjadi atau tidak terjadi, adalah pilihan Anda sendiri.

Jika Anda bertemu dengan orang yang membuat mood Anda rusak, berhentilah untuk bereaksi secara spontan sehingga Anda marah atau kecewa. Berdiam dirilah sebentar, pikirkanlah apa yang membuat orang itu merasa tidak nyaman sehingga ia merasa perlu memprovokasi Anda. Ketahuilah, bahwa orang yang demikian sebenarnya sedang memerlukan restorasi, pembaharuan, revitalisasi, recharge, atau bahkan nasehat. Anda bisa berperan dan menyumbangkan sesuatu baginya. Itulah yang membuat Anda merasa berguna.

Sensitifitas

Jangan terlalu sensi, jadilah kuat. Berhentilah menginterpretasikan pandangan dan bicara orang sebagai serangan. Ingatlah bahwa mereka hanya memandang dan berbicara. Itu saja. Orang yang kasar dan keras kepada Anda sekalipun, belum tentu tidak menyukai Anda. Bisa jadi, mereka justru sayang dan cinta kepada Anda. Apa yang sering terjadi adalah seperti contoh berikut ini.

Saat Anda merasakan boss Anda bersikap buruk kepada Anda, bukanlah kejadian itu yang membuat Anda merasa buruk. Kejadian itu hanya memicu pengalaman masa lalu Anda, misalnya saat Anda kecil, ketika Anda melakukan sesuatu yang kemudian membuat ayah Anda marah. Itulah yang membuat Anda merasa buruk.

Ayah Anda, jelas sayang dan cinta kepada Anda. Oleh sebab itu, hiduplah di masa sekarang dan bukan masa lalu. Anda bukan anak-anak, melainkan manusia yang telah dewasa. Pahamilah bahwa orang itu boss Anda, dan bukan ayah Anda.

Berpikirlah positif !

Kekuatan Berpikir Positif


Kekuatan Berpikir Positif

Suatu ketika seorang pria menelepon Norman Vincent Peale. Ia tampak sedih. Tidak ada lagi yang dimilikinya dalam hidup ini. Norman mengundang pria itu untuk datang ke kantornya.

"Semuanya telah hilang. Tak ada harapan lagi," kata pria itu.

"Aku sekarang hidup dalam kegelapan yang amat dalam. Aku telah kehilangan hidup ini.

Norman Vincent Peale, penulis buku "The Power of Positive Thinking", tersenyum penuh simpati.

"Mari kita pelajari keadaan anda," katanya Norman dengan lembut.

Pada selembar kertas ia menggambar sebuah garis lurus dari atas ke bawah tepat di tengah-tengah halaman. Ia menyarankan agar pada kolom kiri pria itu menuliskan apa-apa yang telah hilang dari hidupnya. Sedangkan pada kolom kanan, ia menulis apa-apa yang masih tersisa.

"Kita tak perlu mengisi kolom sebelah kanan," kata pria itu tetap dalam kesedihan.

"Aku sudah tak punya apa-apa lagi."

"Lalu kapan kau bercerai dari istrimu?" tanya Norman.

"Hei, apa maksudmu? Aku tidak bercerai dari istriku. Ia amat mencintaiku!"

"Kalau begitu bagus sekali," sahut Norman penuh antusias.

"Mari kita catat itu sebagai nomor satu di kolom sebelah kanan "Istri yang amat mencintai". Nah, sekarang kapan anakmu itu masuk penjara?"

"Anda ini konyol sekali. Tak ada anakku yang masuk penjara!"

"Bagus! Itu nomor dua untuk kolom sebelah kanan "Anak-anak tidak berada dalam penjara." kata Norman sambil menuliskannya di atas kertas tadi. Setelah beberapa pertanyaan dengan nada yang serupa, akhirnya pria itu menangkap apa maksud Norman dan tertawa pada diri sendiri.

"Menggelikan sekali. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu," katanya.

Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali pikiran negatif terlintas di pikiran, duniapun akan terjungkir balik.......

Maka mulailah hari dengan selalu berfikir positif.....

Source: Norman Vincent Peale - Penulis buku 'The Power of Positive Thinking'

Bencana dari Takut Gagal


Bencana dari Takut Gagal

Resiko Selalu Ada

Setiap yang kita lakukan adalah mengandung resiko. Mulai dari memasak, ada resikonya. Coba saja kita lihat resiko dari memasak. Pertama resiko gosong, resiko tidak enak, resiko ada racunnya, resiko tidak sehat, bahkan resiko kebakaran. Lalu apakah Anda tidak akan masak?

Naik angkotpun mengandung resiko. Resiko kecopetan dan resiko kecelakaan. Apakah Anda tidak akan naik angkot? Tidak karena saya punya mobil, apakah mengendarai mobil sendiri tidak ada resikonya? Bahkan jalan kakipun tetap mengandung resiko, lalu apakah Anda tidak akan keluar rumah?

Memasak dan mengendarai kendaraan juga mengandung resiko, bahkan sampai resiko kehilangan nyawa. Tetapi semua orang melakukannya. Kenapa? Karena kita semua membutuhkannya, jadi dengan "terpaksa" kita melakukannya bahkan setiap hari.

Ketakutan Hanya Membatasi

Coba bayangkan jika Anda takut dengan resiko memasak dan menaiki kendaraan. Anda akan sangat terbatasi, sulit melakukan berbagai hal yang sangat vital bagi kehidupan Anda.

Begitu juga, dengan ketakutan-ketakutan yang lainnya akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda. Orang tidak akan mau berbisnis karena takut akan gagal sehingga uangnya akan hilang, dia tidak akan mendapatkan uang dari berbisnis. Seorang penjual yang takut akan ditolak, dia tidak akan mendapatkan seorang pembeli.

Napoleon Hill dalam bukunya "Think and Grow Rich" mengatakan: "Rasa takut ini melumpuhkan kemampuan pertimbangan akal, merusak kemampuan imajinasi, membunuh rasa percaya pada diri sendiri, merongrong antusiasme, melemahkan inisiatif, menuju ketidak pastian mengejar sasaran, mendorong kebiasaan menunda-nunda, menghapus semangat, dan membuat kontrol atas diri sendiri jadi mustahil.

Rasa takut merenggut pesona dari kepribadian seseorang, menghancurkan kemungkinan kemungkinan pemikiran yang akurat, mengalihkan konsentrasi ats upaya; rasa takut mengalahkan ketekunan, mengubah kekuatan kemauan menjadi hal yang tidak ada artinya, membinasakan ambisi, mengaburkan ingatan, dan mengundang kegagalan dalam setiap bentuk yang bisa dipikirkan; rasa takut membunuh cinta dan mematikan emosi hati yang lebih halus, menghambat persahabatan dan mengndang bencana dalam seratus bentuk, mengakibatkan orang tidak bisa tidur, mendatangkan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan dan semua ini terjadi walaupun ada kenyataan bahwa kita hidup dalam dunia yang penuh keberlimpahan apa saja yang diinginkan orang tanpa ada yang menghalangi kita mendaptakan apa yang kita inginkan, kecuali kurangnya tekat yang pasti."

Jangan Biarkan Rasa Takut Bersama Anda. Rasa takut bisa dihindari. Menjadi orang berani bisa dipelajari. Anda pun bisa, semua orang bisa, termasuk Anda.

* oleh Rahmat motivasi-islami.com

2008-03-24

7 Langkah Membangun Percaya Diri Yang Tak Tergoyahkan


7 Langkah Membangun Percaya Diri Yang Tak Tergoyahkan

Tak dapat dipungkiri kita semua pasti pernah mengalami rasa tak percaya diri sesekali waktu. Adakalanya agak sulit untuk membangkitkan kembali rasa percaya diri itu sewaktu kita sedang membutuhkan. Sebenarnya ada latihan sederhana yang dapat dipraktekkan untuk mendapatkan rasa percaya diri Anda agar kembali ke jalurnya secepat mungkin saat dibutuhkan. Berikut kami sampaikan tujuh langkah membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.

1. Perhatikan Postur Tubuh

Mungkin kedengarannya ini tak memiliki hubungan dengan rasa percaya diri yang kita bicarakan ini, tetapi sebenarnya bagaimana sikap duduk atau berdiri Anda, mengirimkan pesan tertentu pada orang-orang yang ada di sekekliling Anda. Jika pesan tersebut memancarkan rasa percaya diri, Anda akan mendapatkan tanggapan positif dari orang lain dan tentu saja ini akan memperbesar rasa percaya diri Anda sendiri. Jadi mulai perhatikan sikap duduk dan berdiri untuk menunjukan Anda memiliki rasa percaya diri.

2. Bergaulah Dengan Orang-Orang Yang Memiliki Rasa Percaya Diri Dan Berpikiran Positif

Lingkungan membawa pengaruh besar pada seseorang. Jika Anda terus menerus berbaur dengan orang yang memiliki rasa rendah diri, pengeluh dan pesimis, seberapa besarpun percaya diri yang Anda miliki, perlahan tapi pasti akan pudar dan terseret mengikuti lingkungan Anda. Sebaliknya, jika Anda dikelilingi orang-orang yang penuh kebahagiaan dan percaya diri, makan akan tercipta pula atmosfir positif yang membawa keuntungan bagi diri Anda.

3. Ingat Kembali Saat Anda Merasa Percaya Diri

Percaya diri adalah sebuah perasaan, dan jika Anda pernah merasakannya sekali, tak mustahil untuk merasakannya lagi. Mengingat kembali pada saat dimana Anda merasa percaya diri dan terkontrol akan membuat Anda mengalami lagi perasaan itu dan membantu meletakan kerangka rasa percaya diri itu dalam pikiran.

4. Latihan

Kapanpun Anda ingin merasakan rasa percaya diri, kuncinya adalah latihan sesering mungkin. Bahkan Anda dapat membawanya dalam tidur. Dengan kemampuan yang terlatih, Anda tak akan kesulitan menampilkan rasa percaya diri kapanpun itu dibutuhkan.

5. Kenali Diri Sendiri

Pikirkan segala hal tentang apa yang Anda sukai berkenaan dengan diri sendiri dan segala yang Anda tahu dapat Anda lakukan dengan baik. Jika Anda kesulitan melakukan ini, ingat tentang pujian yang Anda peroleh dari orang-orang - Apa yang mereka katakan - Anda melakukannya dengan baik? Sebuah gagasan bagus untuk menuliskan semua ini, hingga Anda bisa melihatnya lagi untuk mengibarkan rasa percaya diri kapanpun Anda membutuhkan inspirasi.

6. Jangan Terlalu Keras Pada Diri Sendiri

Jangan terlalu mengkritik diri sendiri, jadilah sahabat terbaik bagi diri Anda. Namun, saat seorang teman sedang melalui masa sulit, Anda tak akan mau terlibat dalam masalahnya hingga menguras emosi Anda sendiri kan? Tentu saja Anda tak mau. Pembicaraan yang positif dapat berubah jadi senjata terbaik untuk menaikan rasa percaya diri, jadi pastikan Anda menanam kebiasaan ini, jangan biarkan permasalahan orang lain membuat Anda jadi terpuruk.

7. Jangan Takut Mengambil Resiko

Jika Anda seorang pengambil resiko, Anda pasti akan temukan kalau tindakan ini mampu membuahkan rasa percaya diri.

Tak ada yang lebih bermanfaat dalam menumbuhkan rasa percaya diri layaknya mendorong diri sendiri keluar dari zona nyaman. Selain itu, tindakan ini juga berfungsi bagus untuk mengurangi rasa takut Anda akan ha-hal yang tak Anda ketahui, plus bisa dari pembangkit rasa percaya diri yang luar biasa.

Lebih dari segalanya, selalu ingatlah bahwa Anda memiliki bakat dan kemampuan. Pastikan Anda selalu melakukan yang terbaik untuk semua itu dan inilah yang akan jadi batu loncatan terbaik untuk membangun rasa percaya diri yang tak tergoyahkan.

Pemenang dan Pecundang


Pemenang dan Pecundang

Akhir tahun sering dipenuhi dengan perasaan waswas. Penilaian kinerja segera dilaksanakan. Bagai palu godam, hasilnya hendak meluluhlantakkan si pecundang. Jangankan bonus yang cukup untuk tamasya ke mancanegara, untuk ongkos fiskalnya pun kadang tak mencukupi. Sebaliknya, bagi pemenang, selain bonus besar, juga jaminan kenaikan gaji yang lumayan di tahun depan. Ini adalah siklus yang terus terjadi tahun demi tahun. Tak ada hal yang baru. Namun kenyataannya, gejolaknya masih dirasakan dramatis bagi banyak orang.

Si pecundang akan memainkan trik tertentu untuk memperoleh penilaian yang lebih besar dari yang seharusnya ia terima. Beribu alasan dan excuse terus dilontarkan. Industri sedang meradang, kompetisi bertambah berat, pesaing meluncurkan produk baru, prinsipal tidak mendukung, persaingan yang tak wajar, pesaing banting harga - itu adalah alasan basi yang terus dikumandangkan. Si pecundang selalu akan menunjuk hidung orang lain sebagai biang keladi kekalahan. Lagu kata "andaikan" terus dimainkan. Andaikan bagian produksi meluncurkan produknya tahun ini; andaikan bagian keuangan menyetujui down payment split; andaikan bagian support melakukan factory campaign. Tunjuk hidung, bukan tunjuk dada. Kesalahan bukan ditudingkan pada dirinya sendiri.

Kalau pun 8 dari 10 target tidak tercapai, si pecundang masih bisa menunjukkan bahwa dua target itu sebenarnya sangat besar implikasinya dibandingkan dengan yang 8. Pecundang memang tak pernah lelah mengibarkan kesuksesannya, walaupun bagai setitik nila di antara sebelangga susu. Ia berusaha menjadi pemenang bagi dirinya sendiri. Sebuah penyangkalan fakta yang teramat naif.

Lain halnya dengan si pemenang, apalagi yang mendapat kategori istimewa, biasanya tak menduga mendapat predikat itu. Ia pikir biasa- biasa saja. Ia hanya berpikir yang terbaik saat ini. Kalau sang bos melihat ia memiliki prestasi prima, baginya itu sebuah pecutan untuk lari lebih cepat lagi. Penilaian akhir tahun adalah sebuah jeda bagi si pemenang untuk mengambil ancang-ancang etape berikutnya.

Piala akhir tahun yang ia peroleh, bonus dan kenaikan gaji atau promosi, selalu beriringan dengan prestasi seluruh anggota kelompoknya. Pemenang selalu dikelilingi oleh para juara. Ia tidak pemain tunggal yang berdiri sendiri di puncak. Melainkan, ia adalah pemain kelompok yang berada di belakang sebuah kelompok juara yang saling mendukung. Pemenang tidak pernah merasa kesepian seperti pecundang. Pemenang selalu berbagi tawa dengan kelompoknya. Pemenang memiliki pendukung pemenang juga, yang pada saatnya bakal menggantikannya sebagai pemenang baru.

Pemenang selalu merujuk pada rekan sekerja untuk menunjukkan pemenang sebenarnya. Tidak menunjuk pada dirinya sendiri. Atau meminjam teori kodok yang perlu menekan ke bawah supaya ia dapat terangkat tinggi. Hanya soal waktu, pemenang macam beginilah yang dapat bertahan. Sayangnya, banyak yang mengabaikan hukum alam ini.

Saya teringat pada sebuah cerita yang pernah saya kliping 8 tahun silam, ditulis oleh sahabat saya, Debora. Ia berujar tentang pemenang yang menang justru dalam sebuah kekalahan. Bukan menang tanpo ngasorake, melainkan menang tanpa sebuah kemenangan. Pemenang yang sejati bukan ditentukan oleh sebuah piala, atau rekor, atau medali fisik, melainkan ditentukan pula oleh sikapnya sebagai pemenang tatkala medali dan piala itu justru ia berikan kepada orang lain. Ia bisa dan mampu meraihnya, tetapi ia sadar bahwa medali ini sebaiknya diserahkan kepada orang lain agar mereka menikmati kemenangan. Ia sendiri larut dalam kenikmatan kemenangan orang lain.

Begini ceritanya. Kim Peek, seorang anak yang menderita kerusakan otak, ikut dalam lomba lari 50 meter di olimpiade khusus kaum cacat tahun 1968. Sebagai atlet yang mewakili negaranya, Kim berharap membawa pulang medali karena ia memiliki rekor lari dengan kursi roda yang fantastis. Ia menanti hari pertandingan dengan antusias persis seperti atlet normal lainnya.

Saat pertandingan tiba, Kim dan kedua peserta lain memasuki arena pertandingan yang kala itu sudah di babak final. Kim bergerak cepat mendahului kedua lawannya ketika pistol berbunyi tanda perlombaan dimulai. Dia berada 20 meter di depan dan 10 meter dari garis akhir pada saat ia mendengar bunyi benda yang tertubruk di belakangnya. Ia memperlambat laju kursi rodanya. Ia melihat ke belakang.

Ia melihat seorang lawannya, anak perempuan, terbentur dinding. Kursi rodanya berbalik arah dan ia kesulitan untuk mengembalikan ke arah semula. Kim melihat, peserta lainnya - anak laki-laki - berusaha mendorong kursi roda si anak perempuan untuk kembali pada arah yang tepat.

Kim berhenti. Lalu ia pun berbalik dan menolong si anak perempuan sehingga kembali seperti semula. Bukan hanya itu. Dengan segenap kekuatannya, ia mendorong kursi roda si anak perempuan sampai ke garis akhir. Anak laki-laki yang sempat berbalik arah tadi memenangi perlombaan itu; sementara si anak perempuan meraih juara kedua; sedangkan Kim kalah.

Benarkah Kim kalah? Para penonton berdiri memberi tepuk tangan meriah untuk Kim. Mereka tidak berpikir bahwa Kim kalah. Kim tersenyum, ia merangkul si anak perempuan dan si anak laki-laki yang menjadi lawannya. Kim memang kehilangan medali emas, tetapi ia puas.

Kim adalah pemenang sejati. Sejatinya ia tidak merasa kehilangan medali. Ia tidak merasa kalah. Ia adalah sosok pemenang yang dibutuhkan bangsa ini untuk maju. Memberi jalan agar yang lain berada di karpet merah kemenangan. Ia tersenyum bangga, bahwa ia telah melahirkan jawara baru. Ia adalah jawara sejati. Kapan kita bisa seperti Kim?

Sumber: Pemenang dan Pecundang oleh Bambang W.S.

Sepuluh Unsur Kepribadian Multi Milyuner


Sepuluh Unsur Kepribadian Multi Milyuner

Minggu lalu saya berada di New York City, tepatnya Manhattan, yang jaraknya kurang lebih 2500 mil dari kediaman saya di San Francisco Bay Area. Seorang "mogul" alias pengusaha kelas kakap yang berteman dekat dengan Donald Trump memanggil saya untuk membantunya dalam mendirikan divisi baru institusi pendidikannya yang sudah mendunia. Sebutlah namanya Mr. JC.

Sebagai seorang konsultan yang sering mendengar nama Mr. JC ini disebut-sebut, tentu saja saya sangat girang ketika dikontak oleh asistennya untuk mengunjungi Si Mogul ini untuk business meeting. Dengan harap-harap cemas saya mempersiapkan segala sesuatunya agar presentasi saya nanti tidak memalukan. Namanya saja berbisnis dengan seorang pengusaha kelas kakap. Siapalah saya ini di matanya.

Ternyata, di luar dugaa n saya, Mr. JC sangat ramah dan informal. Kecerdasannya tampak jelas dari "being comfortable in his own skin." Ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri, tidak ada unsur intimidasi maupun berusaha tampak lebih cerdik daripada lawan bicaranya. Sungguh saya sangat terkesan.

Selama kurang lebih 6 jam perjalanan pulang di pesawat, saya banyak merenungkan pertemuan ini, terutama mengenai kepribadian Mr. JC yang sangat menawan. Otak saya yang gemar melakukan studi komparasi kembali bekerja. Satu per satu wajah orang-orang sukses muncul di benak saya. Wah, ternyata banyak sekali kemiripan sifat dan perilaku mereka dengan Mr. JC, yang tampaknya sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat dan perilaku mereka yang kurang berhasil.

Sepuluh unsur kepribadian seorang multi milyuner yang saya sarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaies dan beberapa pengusaha sukses adalah sebagai berikut:

1. Keberanian untuk berinisiatif.

Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt "You're Fired" dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.

2. Tepat waktu.

Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri send iri dan partner bisnis.

3. Senang melayani dan memberi.

Seorang multi milyuner pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.

4. Membuka diri terlebih dahulu. Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?)

5. Senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis. Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. "No man is an island," kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.

6. Senang mempelajari hal-hal baru.

Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal- hal baru.

7. Jarang mengeluh. Profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are two kinds of days: good days and great days.

"Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik".

Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).

8. Berani menanggung resiko.

Jelas, tanpa ini tidak ada kesemp atan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?

9. Tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat).

Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.

10. "Comfortable in their own skin" Alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusaha menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak "lebih" dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan multi milyuner yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.

Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurangmampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.

Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang Multi Milyuner? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan

Sumber: Sepuluh Unsur Kepribadian multi milyuner oleh Jennie S. Bev. Jennie S. http://www.jennieforindonesia.com

Tips dan Trik

Search This Blog