Showing posts with label Keluarga. Show all posts
Showing posts with label Keluarga. Show all posts

2018-04-09

Menghadapi kesulitan






Seorang anak mengeluh pada ayahnya tentang hidupnya yang sulit. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa dan ingin menyerah saja. Ia lelah berjuang. Setiap saat satu persoalan terpecahkan, persoalan yang lain muncul. Ayahnya, seorang juru masak, tersenyum dan membawa anak Perempuannya ke dapur. Ia lalu mengambil tiga buah panci, mengisinya masing-masing dengan air dan meletakkannya pada kompor yang menyala. Beberapa saat kemudian air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama, ia memasukkan wortel. Lalu, pada panci kedua ia memasukkan telur. Dan, pada panci ketiga ia memasukkan beberapa biji kopi tumbuk.Ia membiarkan masing-masing mendidih.


Selama itu ia terdiam seribu basa. Sang anak menggereget gigi, tak Sabar menunggu dan heran dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya. Dua puluh menit kemudian, sang ayah mematikan api. Lalu menyiduk wortel dari dalam panci dan meletakkanya pada sebuah piring. Kemudian ia mengambil telur dan meletakkanya pada piring yang sama. Terakhir ia menyaring kopi yang diletakkan pada piring itu juga.


Ia lalu menoleh pada anaknya dan bertanya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Wortel, telur, dan kopi, " jawab sang anak. Ia membimbing anaknya mendekat dan memintanya untuk memegang wortel. Anak itu melakukan apa yang diminta dan mengatakan bahwa wortel itu terasa lunak. Kemudian sang ayah meminta anaknya memecah telur. Setelah telur itu dipecah dan dikupas, sang anak mengatakan bahwa telur rebus itu kini terasa keras. Sang anak tersenyum saat mencicipi aroma kopi yang sedap itu. "Apa maksud semua ini, ayah?" tanya sang anak.
Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda tadi telah mengalami hal yang sama, yaitu direbus dalam air mendidih, tetapi selepas perebusan itu mereka berubah menjadi sesuatu yang berbeda-beda. Wortel yang semula kuat dan keras, setelah direbus dalam air mendidih, berubah menjadi lunak dan lemah.
Sedangkan telur, sebaliknya, yang semula mudah pecah, kini setelah direbus menjadi keras dan kokoh. Sedangkan biji kopi tumbuK berubah menjadi sangat unik. Biji kopi, setelah direbus, malah mengubah air yang merebusnya
itu. "Maka, yang manakah dirimu?" tanya sang ayah pada anaknya. "Di saat kesulitan menghadang langkahmu, perubahan apa yang terjadi pada dirimu?
Apakah kau menjadi sebatang wortel, sebutir telur atau biji kopi?"

2012-05-25

Laskar Pelangi


Laskar Pelangi, kata itu sekarang menjadi buah bibir di hampir semua kalangan, novel fenomenal  karya Andre Hirata itu kembali mehentak penggemarnya lewat film layar lebarnya yang sukses di pasaran.
Sebenarnya apakah yang menarik dari cerita tersebut, mungkin bagi yang belum pernah membaca novelnya juga belum melihat filmnya akan bertanya-tanya, jawabannya ya silahkan lihat filmnya.
Ada begitu banyak pelajaran yang diberikan oleh kisah Laskar Pelangi ini, sebuah kisah motivasi yang luar biasa, yaitu bagaimana cerita mengenai sebuah kekurangan menjadi sebuah peluang menuju sebuah kesuksesan.
Cerita masa lalu penulis novel itu yang mengilhaminya dan memotivasinya untuk menjadi "orang luar biasa" seperti istilah from zero to hero.
Kita lihat bagaimana semangat guru-guru SD Muhammadiyah Gentong Belitong dengan keterbatasan yang ada namun semangat  dan motivasi mereka untuk tetap menjadikan SD tersebut sebagai sarana pendidikan budi pekerti bagi siswa-siswanya.
Kekurangan Harun yang memiliki keterbelakangan mental justru menyelamatkan sekolah tersebut dari penutupan, terkadang  sebuah kekurangan menjadikan sesuatu menjadi sempurna.
Ketika acara Festival Kemerdekaan, dengan keterbatasan yang ada justru membuat mereka menjadi lebih kreatif dan mendapatkan sesuatu yang sangat berharga, disinilah kita dituntut melihat positif sebuah kekurangan ataupun sebuah kesulitan menjadi pelecut kita, melatih kita untuk menjadikannya sebuah jalan menuju kesuksesan.
Begitu banyak kisah inspiratif yang terkandung di dalam cerita Laskar Pelangi, menjadikannya sebuah tontonan yang "layak dikonsumsi" ditengah perfilman kita yang dipenuhi seks dan mistik serta glamouritas.
Meskipun tidak semua isi novel tersebut tertuang di Film layar lebarnya, namun isi dari film itu mampu menggugah kita semua bahwa berpikir positif dan motivasi yang tinggi merupakan modal awal dari sebuah perjuangan karena dengannya segala rintangan dan kekurangan akan berubah menjadi sebuah jalan menuju kesuksesan.
Salut untuk Andre Hirata!

2011-05-29

Perbedaan Simpati dan Empati


Simpati, Empati, semua mengarah kepada perhatian kita untuk orang lain.

"Saya mengerti perasaan anda", itu simpati dan ketika kita berkata "saya merasakan apa yang anda rasakan", itu empati yang tentunya terwujud dengan sikap dan perilaku kita.
Keduanya penting karena ketika kita memilki rasa itu maka kita bukan termasuk orang yang ber EQ rendah
Ketika Kita bersimpati dan berempati terhadap orang lain maka hubungan kita akan meningkat dan menghasilkan saling pengertian, loyalitas dan kedamaian.
Kepekaan kita akan terasah, sikap kita akan selalu terkontrol sehingga bila kita sebagai seorang atasan kita akan memilki loyalitas dari bawahan kita, bila kita memilki atasan maka kita akan mendapatkan kepercayaan dari mereka, bila kita suami / istri maka hubungan kita akan selalu terjaga.
Jadi mulailah bersimpati dengan empati, lihat sekeliling kita asah kepekaan kita agar kita menjadi orang-orang yang disukai dan selalu dirindukan.

2011-04-27

Ayo sayang, sekali lagi...


Pernahkah kita baik disengaja atau tidak kita pernah bahkan sering mengajarkan anak-anak kita menipu, sebuah latihan berbohong yang terkadang tanpa kita sadari telah membentuk karakter dari buah hati kita..
"Maaf nggak ada receh" kata-kata itu mungkin pernah kita lontarkan ketika kita sedang kesal dengan pengamen dan tidak ingin memberi, padahal anak kita melihat dengan jelas kalau di laci mobil atau rumah tersedia uang receh. INI LATIHAN BERBOHONG! seharusnya berikan saja, 100 atau 500 rupiah dibandingkan nilai yang akan kita tanamkan kepada mereka, itu tidak ada ruginya sama sekali.
"Ayo sayang, sekali lagi.terakhir nih..." ketika anak kita sulit makan kita sering memaksa dengan mengatakan bahwa cuma sekali lagi atau terakhir, tapi itu berlanjut berkali-kali sampai suapan terakhir. INI LATIHAN BERBOHONG! mendidik anak untuk tidak komitmen, carilah cara lain seperti memberikan semangat atau rangsangan / pujian.
"Nggak apa-apa cuma diperiksa kok.." nyatanya sang anak disuntik dan ia menangis keras, selain sakit ia merasa dibohongi dan ia sekali lagi mempelajari LATIHAN BERBOHONG! katakan bahwa ia akan disuntik dan itu akan terasa sakit dan sampaikan jika ingin menangis, menagis saja.
"Ayah belum ada uang." itulah alasan yang kita berikan ketika si kecil merengek meminta mainannnya, padahal saat itu ia melihat bahwa di kantong ayahnya tersimpan uang, kecuali memang saat itu tidak membawa uang, katakan saja bahwa uang itu untuk membeli keperluan lain yang lebih penting, atau jumlahnya tidak mencukupi untuk membeli mainannya ( benar-benar kurang ), meskipun sang anak akhirnya tetap menangis setidaknya kita tidak melatihnya untuk BERBOHONG.
Latihan berbohong ini tanpa kita sadari kita berikan kepada anak-anak kita, sehingga karakternya terbentuk menjadi ahli berdalih, tidak komitmen, dan jangan heran ketika kita meminta atau menyuruh sesuatu kepada mereka, mereka dengan ahlinya menghindar atau memberikan berbagai alasan bohong lainnya untuk tidak mengerjakan hal tersebut, karena sesungguhnya kitalah yang mencontohkannya.
Semoga kita dapat membentuk anak kita dan menjadikannya generasi yang terbaik bagi agama dan bangsa ini...

Tips dan Trik

Search This Blog