2007-12-31

Tindakan : Rangkaian Utama Meraih Sukses


Tindakan : Rangkaian Utama Meraih Sukses

Oleh Rahmat*

Bermimpilah yang tinggi, tetapi bukan sekedar mimpi. Tidak akan berguna mimpi yang indah atau mimpi yang luhur jika tanpa tindakan untuk memulai meraih mimpi tersebut. Mimpi memang sangat perlu untuk memlihara gairah hidup dan kemajuan, tetapi mimpi tanpa disertai tindakan hanyalah seperti pepesan kosong belaka.

Belajarlah tiada henti. Belajar adalah salah satu modal sukses bagi setiap orang. Sering orang mengatakan tidak bisa tanpa pernah belajar. Jika saat ini masih banyak yang belum Anda kuasai, sudahkah Anda belajar? Namun belajar tidak akan ada gunanya, meskipun seberapa lama Anda belajar, seberapa tinggi ilmu Anda, dan seberapa komplek ilmu Anda, tanpa disertai aplikasi dari ilmu tersebut.

Jangan hanya asik dengan belajar, mencari strategi yang jitu agar Anda bisa sukses cepat. Karena suatu strategi bisa diketahui jitu jika kita telah mengaplikasikan strategi tersebut, bahkan keadaan lapangan bisa berbeda dengan teori. Teori memang perlu, belajar memang perlu, tetapi mengaplikasikan teori yang telah kita pelajari itu lebih perlu.

Aplikasi atau tindakanlah yang membuat orang sukses, tentu saja setelah mimpi yang tinggi dan ilmu yang mencukupi. Tindakanlah yang membedakan antara orang yang sukses dengan pemimpi disiang bolong. Tindakanlah yang akan memberi makna terhadap ilmu yang Anda miliki.

Tindakan bukan sembarang tindakan, tindakan yang diperlukan untuk sukses adalah tindakan yang kontinyu penuh komitment. Tindakan yang cerdas bukan hanya keras, tindakan yang dilandasi dengan strategi jitu yang sudah kita susun, dan tindakan dengan determinasi yang tinggi tanpa kenal henti seperti yang telah dilakukan oleh para mujahid kita dalam berjihad membela agama kita.

*Rahmat adalah pengusaha, pembicara, trainer, dan pemilik serta penulis utama Buletin Mingguan Motivasi Islami.

Berbaik Sangka Adalah Pegas Untuk Bangkit


Berbaik Sangka Adalah Pegas Untuk Bangkit

Be a positif ! Think big! Berjiwa besar! All of this have the same destination yaitu berpikir positif. Betul memang, semua hal dapat dilakukan dengan baik selama kita memandang semua hal dengan kaca mata positif. Bila kita menghadapi kesenangan dengan menggunakan kaca mata positif maka kesenangan kita akan menjadi sesuatu yang luar biasa, dan membuat kita menjadi orang yang lebih bersyukur atas apa yang kita miliki. Berpikir positif juga menjadi senjata pamungkas yang paling ampuh pada saat kita menghadapi kegagalan atau kesalahan.

Hidup pasti akan pernah merasakan yang namanya kegagalan. Baik itu di karir, usaha, bahkan urusan percintaan sekalipun. Nah pada saat kita menghadapi yang namanya kegagalan atau jatuh di dalam hidup kita, maka kita sangat membutuhkan yang namanya berpikir positif. Kenapa demikian? Berpikir positif mengantarkan kita kepada suatu arena berpikir jernih dan solution creator.

Pada saat kita menghadapi masalah dengan sikap positif thinking, maka kita tidak akan menghabiskan waktu untuk mencari siapa penyebabnya atau siapa kambing hitamnya. Orang yang berpikir positif pasti akan selalu bilang : Ini adalah bagian dari hidupku, aku adalah manusia yang tidak akan lepas dari kesalahan dan saya yakin bahwa kesalahan itu akan menjadikan saya individu yang lebih baik.

Di dalam bukunya Brian Tracy, seorang CEO Brian Tracy Internasional dalam bukunya "Change Your Thinking Change Your Life", mengatakan dalam melakukan kesalahan selalu ada dua pihak. Dan dia mengatakan bahwa fakta menunjukkan diperlukan dua orang untuk membangun sebuah penjara, sang tawanan dan sang penjaga, dan kedua duanya akan terperangkap dalam penjara tersebut.

Tentu anda menanyakan kenapa saya mengutip kalimat diatas, disini saya ingin mengajak anda berpikir bahwa kegagalan yang anda rasakan sekarang juga merupakan buah dari kesalahan kesalahan anda lakukan baik itu kecil, sedang atau besar, jadi anda tidak perlu lagi untuk melihat siapa yang salah dan akan anda jadikan kambing hitam, itu adalah perbuatan sia-sia yang menghabiskan energi anda, Cobalah anda hilangkan sugesti negative anda dan bawalah pikiran positif anda untuk menghadapi masalah dan kegagalan itu maka anda akan diantarkan untuk menjadi seorang "solution creator".

Berikut saya akan membawakan kepada anda sebuah kasus yang pernah saya alami di tempat saya bekerja. Saya waktu menghadapi suatu masalah yang sangat pelik, di mana saya menghilangkan cek gaji karyawan yang telah di tanda tangani oleh para direksi yang saat itu sedang bertugas di luar negeri. Sementara hari itu adalah tanggal 25 dan semua karyawan di kantor Jakarta dan di kilang di Palembang sedang menunggu slip gaji yang saya pegang untuk di kirimkan ke bank agar di transfer ke masing-masing rekening mereka.

Namun hal itu sepertinya akan tertunda. Lalu saya melapor ke atasan saya seorang finance manager, dan saya menceritakan kejadian tersebut. Lalu apa yang terjadi? Dia dengan santainya mengatakan :

Baiklah, sekarang kita lihat berapa dana yang ada di rekening kita, berapa yang ada di bank dan kemungkinan dari mana dana tersebut bisa kita kumpulkan

Lalu saya jalankan perintah atasan saya dan dalam waktu 15 menit masalah yang sudah membuat saya keringat dingin dari pagi tadi selesai. Dan kita bisa menangani masalah tersebut dengan meracik semua rekening yang ada. Itulah gunanya seorang teman, bos dan partner yang berpikir positif dalam menghadapi masalah. Mereka selalu menjadi solution creator, dan contoh yang di berikan atasan saya tadi selalu menjadi pedoman bagi saya, bahwa kita tidak memiliki cukup waktu untuk menyalahkan orang. Yang harus kita pikirkan bahwa kita harus bangun dan merapikan bongkahan-bongkahan kegagalan yang sedang menimpa kita.

Jadi bila anda menghadapi masalah, berpikirlah positif karena dia akan menjadi pegas bagi anda untuk melompat lebih tinggi.

Dodi Loebiz
Founder & Moderator Beranie Gagal
http://beranigagal.blogspot.com

Badai Pasti Berlalu


Badai Pasti Berlalu

Hidup seolah berada di sebuah bahtera yang berada di tengah samudra. Perlu perjuangan untuk membuat bahtera tersebut melaju menuju pulau impian. Jika tidak, behtera hanya akan terombang-ambing entah kemana. Kita perlu terus menjadikan bahtera bergerak dan mengarahkannya ke arah pulau impian kita. Namun, kadang badai datang, membuat bahtera kita oleng bahkan hampir tenggelam.

Namun bahtera kehidupan memiliki sebuah keajaiban. Bahtera kehidupan tidak akan pernah tenggelam selama kita memiliki harapan. Oleng mungkin tetapi tenggelam tidak jika kita masih memiliki harapan bahwa kita akan sampai ke tujuan yang kita impikan. Jika badai begitu lama menggoncang bahtera kita, jangan pernah menyerah, karena menyerah adalah satu cara pasti bahtera kita tenggelam. Harapan, membuat bahtera kita tidak akan pernah hancur dihantam gelombang dan tidak akan membuat bahtera kita karam.

Lalu, dari mana datangnya harapan? Harapan ada pada diri kita, sebab tidak ada badai yang melebihi kekuatan diri kita. Sebesar-besarnya badai masih dibawah kemampuan kita semua. Allah telah memberikan kekuatan yang sangat dahsyat pada diri kita atau mendatangkan badai yang besarnya masih ada dibawah kemampuan kita. Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita.

Jagalah harapan bahwa selalu ada jalan keluar. Yakinlah bahwa kita bisa bertahan. Pasti ada sesuatu hikmah besar dibalik kesulitan yang kita hadapi. Semakin besar kesulitan, mungkin semakin besar dan bernilai hikmah yang akan kita dapatkan nanti. Jagalah harapan, karena badai pasti berlalu.

2007-09-19

Temukan Cinta Anda


Temukan Cinta Anda...

Bila anda tak mencintai pekerjaan Anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja disana.

Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan pekerjaan pun menjadi menggembirakan.

Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja Anda, maka cintailah suasana dan gedung kantor Anda.

Ini mendorong Anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi.

Bila toh Anda juga tidak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ketempat kerja Anda.

Perjalanan yang menyenangkan menjadikan tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai a apa pun yang bisa Anda cintai dari kerja Anda, tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela.

Apa saja.

Bila Anda tak menemukan yang bisa Anda cintai dari pekerjaan Anda, maka mengapa Anda ada di situ ?

Tak ada alasan bagi Anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang Anda cintai, lalu bekerjalah disana.

Hidup hanya sekali, Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.

Bagaimana Menjadi Sukses?


Bagaimana Menjadi Sukses ?

Kemisikinan mental mendera bangsa Indonesia, apalagi setelah ditimpa krisis moneter yang berkepanjangan. Untuk merubah kemiskinan mental menjadi kekayaan mental, perlu dibangkitkan motivasi untuk mau berubah kenyamanan.

Orang gagal yang mau menatap kegagalannya dengan kepala tegak siap belajar dan berusaha, berusaha dan belajar lagi, bangkit dan bangkit lagi adalah mereka yang telah siap menjadi dewasa dan sukses.

Harga sebuah kegagalan dan kesuksesan bukan dinilai dari hasil akhir tetapi dari proses perjuangannya. Perjuangan kita adalah rahmat Tuhan Yang Maha Berkehendak.

Lihat team PSSI kita yang berlaga di Piala Asia , secara klasemen masih diujung tanduk , namun secara proses sudah mencapai kemajuan yang amat pesat.

Sejarah dari mana kita berasal dan masa depan kita tidaklah terlalu penting jika dibandingkan dengan apa yang ada didalam diri kita. Untuk itu kita perlu merubah paradigma fikiran kita, bahwa sebenarnya kita bekerja bukan untuk atasan kita akan tetapi kita bekerja untuk diri kita sendiri sesuai dengan tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan kepada kita.

Nilai Tanggung Jawab & Kepercayaan

Orang yang biasa menganggap target sebagai beban yang melelahkan sementara orang yang luar biasa menjadikan beban sebagai target yang menggairahkan. Untuk menjadi sukses, keuletan dalam bekerjapun perlu ditingkatkan. Ulet, tidak sekedar sabar, pasif, apatis, pasrah dan bertahan.

Ulet adalah semangat yang didalamnya mengandung sikap antusias, gigih, aktif, kukuh, tegar, berani bereaksi , terus menerus dan pantang menyerah. Ciri kesuksesan yang lain adalah disiplin. Disiplin dalam diri perlu ditanamkan. Kalau kita lunak terhadap diri kita, kehidupan akan keras terhadap kita, akan tetapi sebaliknya apabila kita keras terhadap diri kita maka kehidupan akan lunak terhadap kita.

Untuk itu jangan berdiam diri karena Aksi adalah tenaga. Kenapa aksi ini begitu penting? Karena AKSI adalah kepanjangan dari Aku Kerjakan Sekarang Ini!

2007-09-08

Bangkit Dari Kegagalan


Bangkit Dari Kegagalan

Siapapun anda yang membaca artikel saya ini pasti pernah mengalami kegagalan. Masih ingatkah anda ketika pertama kali menulis puisi? Untuk menulis puisi mungkin kita memerlukan berlembar-lembar kertas karena kita merasa gagal dengan tulisan-tulisan pertama, kedua dan berikutnya. Mungkin anda pernah gagal dalam pacaran, pernah kalah dalam suatu pertandingan, pernah gagal memanfaatkan kesempatan yang sudah di depan mata atau kegagalan-kegagalan lainnya.

Dalam sequel film Rambo yang dimulai dari First Blood (1982) dan First Blood 2 (1985), kita bisa melihat betapa hebatnya tentara Amerika bertempur dalam perang Vietnam. John Rambo (Sylvester Stallone) dalam perang Vietnam ini seolah-olah merupakan "ikon" tentara Amerika sangat digdaya dan selalu memenangkan setiap pertempuran yang dilakoninya. Dalam perang Vitenam sesungguhnya yang terjadi antara tahun 1959 - 1975, terdapat 58,000 tentara Amerika gugur. Mereka berhasil dikalahkan oleh para Viet Cong (tentara sipil untuk mempertahankan Vietnam Selatan). Ahli strategi militer klasik China Sun Tzu (544 - 496 SM), pernah mengatakan bahwa tidak mungkin kita memenangkan dalam setiap medan pertempuran. Tentara Amerika yang sangat digdaya dan mempunyai peralatan canggihpun pun bisa mengalami kekalahan atau kegagalan.

Di era akhir 80-an kita dikejutkan dengan munculnya si leher beton Mike Tyson di khasanah tinju kelas berat dunia. Dalam 19 penampilan pertamanya di ring tinju professional, Mike Tyson mengalahkan lawan-lawannya maksimal dalam 6 ronde, dan 12 di antaranya diKO pada ronde ke-1! Saat itu muncul asumsi bahwa dalam sepuluh tahun ke depan akan sulit menemukan lawan sepadan buat Mike Tyson di planet ini. Namun siapa sangka pada tanggal 11 Februari 1990 di Tokyo, Mike Tyson bisa dijungkalkan James "Buster" Douglas, petinju yang tidak dilirik sebelah mata pun oleh pasar taruhan (42-1 untuk Tyson)? Dalam 35 detik di ronde ke-10 untuk pertama kalinya Tyson mencium kanvas dan kehilangan gelar!

Dari kedua contoh di atas jelas menunjukkan bahwa kegagalan bisa terjadi pada siapa saja. Kegagalan harus kita yakini sebagai proses yang belum sempurna, ada tahap-tahap tertentu yang mungkin tidak kita prediksi sebelumnya atau kita lewati hanya dikarenakan kita terlalu percaya diri. Untuk kasus Mike Tyson, dia terlalu menganggap remeh lawan dan sangat kurang dalam persiapan menghadapi pertarungan tersebut. Hanya sayangnya James "Buster" Douglas bukanlah petinju besar, setelah pertarungan tersebut dia langsung kehilangan gelar pada saat mempertahankan gelar pertamanya melawan Evander Holyfield. Namun dia akan selalu dikenang sejarah sebagai orang pertama yang berhasil menjungkalkan si leher beton! Tidak ada manusia hidup di dunia ini dengan kesempurnaan. Seperti kurva distribusi normal, semua dimulai dari bawah, bergerak menuju ke puncak dan pada masanya mengalami penurunan. Semua orang pernah mengalami kegagalan.

Kesuksesan di balik Kegagalan

Pada setiap kegagalan yang kita alami, jika kemudian kita lakukan evaluasi maka akan terdapat beberapa kesempatan-kesempatan baru untuk mendapatkan kesuksesan yang lebih besar. Siapa yang tidak mengenal Abraham Lincoln? Lincoln sudah ditinggalkan ayahnya pada usia 8 tahun dan ditinggal ibunya pada saat usianya 10 tahun. Kegagalan demi kegagalan di waktu mudanya tidak membuat dirinya patah semangat. Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan menjadi batu loncatan antara satu kesuksesan ke kesuksesan lain. Tahun 1849 Lincoln maju menjadi walikota namun ditolak. Tahun 1854 maju menjadi anggota senat namun gagal juga. Tapi ia terus maju dan kembali gagal saat mencalonkan diri jadi Wakil Presiden pada tahun 1856 tetapi gagal karena suaranya di bawah 100 pemilih. Saat mencoba masuk senat pada 1858 ia kalah lagi. Dengan kegigihan dan keyakinan kuat, Abraham Lincoln malahan terpilih menjadi Presiden AS ke-16 pada tahun 1860.

Anda pasti mengenal celana Levi's bukan? Proses di balik kesuksesannya sangat menginspirasi kita. Levi Strauss dilahirkan di Bavaria Eropa 26 Februari 1829. Ketika di San Fransisco pada tahun 1850 lagi demam penambangan emas, dia mencoba peruntungan bermigrasi ke San Fransisco. Akhirnya dia menjadi warga negara Amerika di tahun 1853. Mengetahui kegagalannya menjadi penambang emas, Levi Strauss melihat justru ada peluang baru, dia menawarkan tenda-tenda kanvas ke para penambang. Pekerja-pekerja tambang di sana justru sangat tertarik dengan celana panjang yang dikenakannya. Kemudian dikembangkanlah celana denim atau jeans. Bisnis barunya ini menjadi cikal bakal blue jeans "Levi's" yang merupakan merek pertama dan terpopuler hingga saat ini.

Kegagalan memberikan pelajaran berharga kepada kita bahwa mungkin cara yang kita tempuh adalah salah sehingga kita bisa mengerjakan segala proses kesuksesan dengan lebih baik. Kita juga jadi tahu resiko-resiko yang mungkin akan muncul di setiap proses dan bagaimana menghindari resikonya tersebut. Kegagalan jika dikelola dengan baik akan membangitkan motivasi positif dalam diri kita.

Fenomena Rudy Hartono dan David Beckham

Seorang remaja Indonesia usia 18 tahun di tahun 1968, berhasil mengalahkan pemain badminton hebat Tan Aik Huang (Malaysia) dengan score 15-12 dan 15-9 di ajang Piala All England untuk pertama kalinya. Remaja ini bahkan setahun sebelumnya memberikan andil kemenangan tim bulutangkis Indonesia untuk memenangkan Thomas Cup. Dialah Rudy Hartono, sang maestro bulutangkis kita. Rudy memenangkan piala supremasi All England sebanyak 7 kali berturut-turut dari tahun 1968-1974. Tampil 10 kali di final All England, Rudy Hartono berhasil merebut 8 kali juara. Tahun 1975 di final Rudy dikalahkan musuh bebuyutannya yaitu Svend Pri (Denmark) dengan score 11-15 dan 14-17. Tahun 1976 Rudy bangkit dari kegagalannya dan mengalahkan Liem Swie King di final. Tahun 1977 Rudy tidak ikut dan di tahun 1978 dia tampil di final All England lagi meskipun akhirnya dikalahkan juniornya Liem Swie King. Selain tahun 1967, Rudy Hartono juga mengantarkan Indonesia merebut Thomas Cup 1970, 1973 dan 1976. Kegagalan menyakitkan bagi Rudy Hartono kekalahan menyesakkannya dari Svend Pri di ajang Thomas Cup tahun 1973 di Jakarta. Meski Indonesia mengalahkan Denmark 8-1 namun satu-satunya kekalahan Indonesia adalah diperoleh Rudy Hartono. Bukanlah Rudy Hartono kalau tidak bangkit kembali. Dia bangkit kembali dengan merebut 3 gelar All England setelah itu, bahkan di tahun 1980 Rudy Hartono menjadi juara dunia mengalahkan Liem Swie King. Suatu prestasi yang sangat sukar diulangi sampai kapanpun juga. Tidak gampang menjadi juara di kejuaraan internasional badminton apalagi sebagai juara badminton All England 8 kali!

Contoh paling gres tentang bangkit dari kegagalan dari dunia sepakbola adalah fenomena David Beckham. Beckham gagal membawa Inggris dalam Piala Dunia 2006. Lebih tragis lagi dia dicoret dari timnas Inggris oleh Steve McClaren pada 11 Agustus 2006. Di Real Madrid klub terakhir dia bercokol (hingga akhir Juni 2007) tidak pernah memasang Beckham sebagai starter sejak itu. Fabio Capello sang pelatih malah bilang tidak akan pernah memakai Beckham lagi setelah dia menandatangani kontrak 5 tahun sebesar 250 juta dollar US dengan klub Los Angeles Galaxy pada 14 Januari 2007. Namun apa yang dilakukan Beckham dengan serangkaian kegagalan dan penolakan di ujung karirnya? Beckham tetaplah seorang profesional sejati. Dia tetap disiplin berlatih bersama teman-temannya Real Madrid di Santiago Bernabeu meskipun namanya tidak masuk dalam line-up pemain sekalipun.

Hingga Real Madrid mengalami krisis pemain dan kegagalan beruntun dihadapi, akhirnya Fabio Capello menarik kembali ucapannya dan memasang Beckham kembali. Hal yang luar biasa bahwa Beckham bisa bangkit dan menunjukkan kelasnya sebagai pemain dunia yang mengantarkan kemenangan Real Madrid di beberapa pertandingan terakhir. Malang bagi Real Madrid, kini Beckham sudah bukan milik mereka lagi, mereka menyesal pernah melakukan kesalahan terbesar dengan mencoretnya dalam daftar pemain. Ramon Calderon Presiden Real Madrid berusaha menggagalkan kepergian Beckham ke LA Galaxy berapapun biayanya, namun Beckham tetaplah pemain profesional dan tetap akan ke LA Galaxy.

Tanggal 26 Mei 2007 Mc. Claren pelatih Inggris memanggil kembali Beckham di tim nasional Inggris setelah tim Inggris mengalami permainan buruk sepanjang awal kualifikasi piala Euro 2008. Pertandingan comeback pertama Beckham yang dilakoni melawan Brasil berhasil dilewatinya dengan sempurna. Umpan matangnya ke John Terry mengantarkan Inggris memenangkan pertandingan tersebut. Bravo buat profesionalisme Beckham! Dia memberikan contoh bahwa bangkit dari kegagalan adalah suatu keharusan jika kita ingin tetap maju.

Setiap orang mengalami masa-masa perjuangan menuju sukses. Untuk mencapai kesuksesan ada resikonya. Semakin besar resiko maka semakin besar pula tingkat kesuksesannya. Resiko terbesar adalah kegagalan. Kegagalan adalah suatu kata yang tidak enak didengar, dan tidak seorang pun di dunia ini yang menginginkan atau mau mengalami kegagalan itu. Kita sudah belajar bahwa orang-orang sukses tidak bakalan sukses tanpa kegagalan-kegagalan yang dialaminya. Orang-orang sukses beranggapan kegagalan adalah bersifat sementara bukan permanen. Kegagalan hendaklah hanya merupakan salah satu bab dalam rangkaian buku kehidupan kita. Kegagalan bukanlah menjadi penutup kehidupan kita, terkecuali jika kita menyerah terlalu dini. Nah jika kita pernah mengalami kegagalan, berapapun besar tingkat kegagalan tersebut tetaplah pantang menyerah. Ambillah sikap positif. Belajarlah dari kegagalan, evaluasi dan lakukan action-action baru. Kita harus mampu bangkit dari kegagalan dan menjadi pemenang di kehidupan ini!

Salam dahsyat luar biasa,

Final Prajnanta
Penulis motivasi, marketing, SDM dan pertanian. Bisa dihubungi di f_prajnanta at yahoo.co.id

10 Unsur 'Bahagia Tanpa Syarat'


10 Unsur 'Bahagia Tanpa Syarat'

APAKAH 'BAHAGIA TANPA SYARAT' ITU ?

Kita hidup di masyarakat yang menyebarkan mitos "Saya akan bahagia jika .....". Misalnya : Saya akan bahagia jika punya rumah, mobil, pasangan yang baik dan seterusnya. Artinya kita telah dikondisikan bahwa bahagia itu hanya bisa dicapai jika memenuhi persyaratan tertentu - dan biasanya syarat itu berupa faktor eksternal.

Berhenti sejenak dari kegiatan anda. Tarik napas dalam-dalam, rasakan udara yang masuk dan keluar paru-paru anda, dan lakukan lah beberapa kali.

Bagaimana rasanya ? Anda merasa lebih segar, rileks dan nyaman, bukan ?

Kita tak perlu punya status atau jabatan tertentu, bekerja keras atau tidak, tak perlu memenuhi kualifikasi apapun untuk merasakan nikmatnya bernafas.

Kita sepenuhnya berhak, tanpa syarat. Tak perlu harus kaya dahulu, punya suami/istri yang istimewa, dan lain-lain.

Apa yang akan terjadi ketika anda tiba-tiba menyadari bahwa bahagia - seperti halnya nafas - adalah hak lahir anda ? Apa yang terjadi jika anda bisa merasakan bahagia yang TERBEBAS dari kondisi eksternal hidup anda?

MENGAPA MEMILIH 'BAHAGIA TANPA SYARAT'?

- Anda akan merasa senang, gembira, positif - sungguh sangat menyenangkan (mungkin ini jawaban anda juga)

- Anda akan lebih banyak mengisi waktu di masa sekarang daripada menyesali masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan

- Arah dan tujuan hidup akan semakin jelas seiring berjalannya waktu - mereka tidak datang via telegram tapi akan muncul dengan sendirinya ketika anda mulai rileks dan lebih bisa pasrah.

- Anda mendadak bisa mengerti apa yang telah dicapai dalam hidup dan mengapa. Kemudian dengan perubahan sederhana, anda bisa memulai hidup yang sesuai dengan yang anda inginkan

- Anda akan meninggalkan kekhawatiran dan mulai menikmati hidup. Mungkin anda akan berfikir tentang masa depan dengan penuh kegembiraan, antusiasme, kesenangan seperti yang anda nikmati di masa kini. Dan optimisme itu membuat anda tak sabar menunggu hari esok.

- Anda akan sering merasakan 'sukses' yang anda cari selama ini.

Orang-orang yang gembira & positif akan 'menarik' hal-hal, situasi dan pengalaman yang akan memberikan mereka kesenangan lebih lanjut, termasuk materi.

UNSUR-UNSUR BAHAGIA TANPA SYARAT

1.APA YANG ENGKAU FOKUSKAN AKAN MENINGKAT

Fokus, adalah titik utama dimana kita mengarahkan energi pikiran dan perasaan.

Jika kita fokus pada hal negatif, maka pikiran dan perasaan kita lebih peka untuk mendeteksi hal-hal yang negatif, akibatnya kita merasa porsi negatif dalam pengalaman hidup kita lebih banyak dari porsi positifnya.

Kalau saat ini anda belum tahu/menyadari dimana fokus anda, perhatikan saja pendapat anda sendiri tentang kualitas hidup anda. Apapun yang anda rasakan saat ini tentang hidup anda, menunjukkan dimana selama ini anda berfokus.

Ubah fokus anda jika perlu, dan pilihlah fokus yang akan mendatangkan apa yang anda inginkan. Jaga selalu fokus anda, karena mungkin saja anda kembali ke fokus yang lama.

2.RASA SYUKUR ADALAH PENDORONG UTAMA

Rasa syukur adalah pendorong utama kebahagiaan. Dengan bersyukur, seluruh energi anda tetap terfokus pada hal-hal yang sebenarnya anda inginkan.

Jika anda kecewa, tidak puas, maka disadari atau tidak, maka fokus anda akan bergeser kepada pada hal-hal yang mendatangkan kecewa dan energi anda tercurah kesana. Anda segera bisa menghitung betapa seringnya rasa kecewa anda alami. Jika ini membuat anda tidak nyaman, segeralah bersyukur !

3.MANUSIA MENYUKAI KEBIASAAN

Psikolog ternama, Virginia Satir, pernah berkata bahwa daya yang paling kuat dari manusia adalah mempertahankan kebiasaan. Kita punya kecenderungan alami untuk menolak perubahan, terutama yang radikal.

Jika suhu tubuh tiba-tiba turun 20 derajat, atau keasaman darah turun beberapa PH, kita akan mati seketika. Tubuh dan otak kita mempunyai kontrol untuk menjaga keseimbangan yang disebut 'homeostasis'.

Ketika kita mengalamai perubahan, maka sensor-sensor 'kebiasaan' di jaringan syaraf kita akan memperingatkan otak dan sistem tubuh akan mengambil tindakan untuk mengembalikannya ke kondisi stabil. Ini dapat menjelaskan mengapa banyak orang yang berusaha berubah tetapi kembali lagi ke kebiasaan lamanya.

Jadi, ketika anda bertekad untuk berubah, maka biasanya di fase awal berlangsung lancar, sampai mencapai ambang batas/ sensor2 kebiasaan tadi. Sehingga ada penolakan, baik dari tubuh maupun pikiran. Ini harus disadari & diterima sebagai bagian perubahan. Setelah itu, ketika kesetimbangan baru telah tercapai, maka anda akan merasakan 'point of no return' bahwa pikiran dan perasaan yang mengingatkan anda pada kondisi sebelumnya tidak lagi mengganggu anda. Itu berarti anda telah berhasil.

4.WHAT THE THINKER THINKS, THE PROVER PROVES

Menurut Robert Anton dalam buku "Promotheus Rising", akal sebenarnya mempunyai 2 bagian; thinker/pemikir dan prover/pembukti.

Thinker sangat fleksibel, bisa berpikir bumi itu bulat atau rata, pria itu rasional dan wanita itu intuitif atau sebaliknya, ia bisa berpikir dunia ini sempit atau luas, dunia ini penuh penderitaan atau kebahagiaan, dan seterusnya.

Jargon NLP mengenai hal ini adalah "The lunch is not the meal and the map is not the territorry".

Prover perilakunya sangat sederhana : apa yang dipikirkan 'thinker' maka ia akan membuktikannya. Ia akan memilih/mencari data-data di dalam otak anda untuk mendukung pernyataan 'thinker'. Jika kita berpikir bahwa orang miskin adalah orang yang malas dan bodoh, maka 'prover' akan mencari bukti-bukti yang mendukung ide tersebut.

Jika kita meyakini diri kita bodoh, maka prover akan menyediakan bukti bahwa klaim tersebut 'benar' dan menolak bukti yang mengatakan sebaliknya, demikian pula jika kita menganggap diri kita ini brilyan. What the thinker thinks the prover proves.

Mudah sekali melihat hal ini pada orang lain, misal : "si Anu itu kok PD amat ? Padahal dia itu bla...bla...bla..." (sekarang anda bisa memahami mengapa si Anu demikian - karena the prover dalam dirinya memberikan bukti yang mendukung) tetapi ternyata sulit untuk menyadari hal yang sama pada diri sendiri, karena anda - begitu juga saya - percaya bahwa memang hal tersebut 'sungguh-sungguh benar dan faktual'.

Padahal, mungkin itu hanya 'limiting belief' (kepercayaan yang membatasi) dikarenakan kita sudah terbiasa - lihat kembali no. 3.

5.PENERIMAAN ADALAH PELUMAS PERUBAHAN & PERKEMBANGAN

Penerimaan berarti bahwa kita mengenali realita dari situasi yang ada.

Penerimaan adalah lawan dari pengingkaran. Banyak orang menggunakan pemikiran positif untuk mengingkari realitas situasinya saat ini. Ini justru membuat keadaan makin buruk.

Dengan menerima kondisi apa adanya, anda berada di posisi yang paling baik untuk membuat perubahan. Jika seorang alkoholik telah mengakui dan menerima keadaannya, maka ia sudah berada di jalur yang benar untuk berubah.

6.YANG DIINGINKAN ADALAH 'RASA'

Bukanlah 'kaya raya', 'turun berat badan', 'bebas secara finansial' dst yang diinginkan melainkan 'rasa' yang muncul ketika kondisi-kondisi tersebut tercapai.

Jangan salah paham, menjadi kaya, berlibur, hubungan yang harmonis, makan siang yang lezat adalah hal-hal yang menyenangkan, hanya saja, dengan pemahaman diatas, kita menyadari bahwa pengalaman eksternal tersebut tidak menjamin anda merasa bahagia, damai dan berpuas diri. 'Rasa' itu TIDAK bergantung pada hal-hal eksternal di atas. 'Rasa' itu adalah produk internal diri kita sendiri .

Ironisnya, semakin sering kita menggunakan 'rasa' tersebut, semakin cepat dan semakin mudah hal-hal eksternal tadi muncul dalam hidup kita. Jadi, biasakanlah (ingat kembali unsur no 3) diri kita dengan 'rasa' itu dan kita akan segera berada dalam situasi yang diinginkan.

7.BERSEDIALAH MENERIMA

Seandainya ada seseorang ingin memberikan uang 100 juta kepada anda, maukah anda menerimanya? Kemungkinan besar, anda akan bertanya dulu "apa syaratnya?". Sejak awal, anda tak percaya bahwa itu gratis, karena anda TIDAK MERASA LAYAK MENERIMANYA.

Bahagia adalah hak lahir anda, jadi bersedialah untuk menerimanya.

Manusia menghabiskan waktu mengejar kebahagiaan, tetapi pada menit-menit terakhir - karena merasa tidak layak menerimanya - melakukan apapun untuk menghindarinya. Konyol, tetapi demikianlah kenyataannya.

Jadi kita perlu berkata pada diri sendiri "Saya memutuskan/mengijinkan diri saya untuk untuk berbahagia setiap saat", dan terimalah (unsur no 5) apapun pikiran & perasaan yang muncul dan berterimakasih serta bersyukur karenanya (unsur no 2).

Lakukan setiap hari sampai engkau terbiasa dan tak merasa perlu melakukannya lagi (unsur no 3)

8.GUNAKAN AFFIRMASI PENUH KEKUATAN

Bahasa merupakan sarana utama untuk memfokuskan pikiran seseorang. Oleh karena itu, pemilihan kata-kata yang tepat dalam Affirmasi menjadi penting untuk mendapatkan fokus yang jelas dan bisa dibuktikan (tips no 4 : What the thinker thinks the prover proves)

Misalnya, affirmasi 'saya ingin kaya' dapat diubah menjadi 'saya bersyukur semakin kaya'. 'Saya mencoba menurunkan berat badan' diubah menjadi 'saya berhasil mengurangi berat badan saya' dan seterusnya.

Pengalaman yang didapat adalah 'bersyukur', berhasil, dan 'semakin kaya' serta' 'mengurangi berat badan saya' dapat diterima sebagai suatu progress/kemajuan tanpa mengingkari realita (unsur no 5).

9.SEMUANYA BAIK-BAIK SAJA, TAK ADA YANG PERLU DITAKUTKAN

Ketakutan, kekhawatiran dan kecemasan hanya akan datang jika seseorang membayangkan hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalu atau di masa datang. Ketika kita mengijinkan diri kita untuk memikirkan hanya saat ini saja, maka kita akan menyadari bahwa semuanya baik-baik saja dan tak ada yang perlu ditakutkan.

Rasa takut berguna untuk mengingatkan kita sebagai bagian dari insting survival. Tetapi ketika dikombinasikan dengan kemampuan manusia untuk membayangkan masa lalu dan masa depan, ia hanya menciptakan problem seperti stress, was-was & rasa cemas.

Berhentilah membaca sesaat. Fokuskan perhatian anda pada napas anda dan ijinkan diri anda untuk mengamati pikiran dan perasaan yang mengalir melalui kesadaran anda.

Ingatlah, pikiran dan perasaan tersebut BUKANLAH anda, mereka hanyalah proses yang timbul dalam diri anda. Sensasi apapun yang muncul terhadap masa depan atau masa lalu anda adalah perasaan TENTANG pikiran, bukan terhadap realitas anda saat ini.

10.ANDA SUDAH BERADA DISANA !

Hal yang menghalangi anda untuk merasakan ketenangan dan kepuasan saat ini adalah gagasan bahwa ketenangan dan kepuasan ada DISANA, di tempat lain, di suatu saat nanti, di pengalaman yang berbeda, di kesempatan yang akan datang dan seterusnya.

Kenyataannya, ketika anda mencapai 'disana' maka, segera saja 'disana' itu berubah menjadi disini karena anda akan mempunyai gagasan-gagasan baru tentang adanya 'disana-disana' yang lain. Jadi berhentilah bergulat dengan kenyataan, sadarilah dan rasakan kenyamanan dari kesadaran anda bahwa anda selalu berada di TEMPAT YANG TEPAT.

Ketika anda mencari kedamaian, maka anda berasumsi bahwa anda tidak memilikinya. What the thinker thinks the prover proves, sehingga pikiran anda akan memfilter sedemikian rupa untuk membuktikan bahwa anda tidak memilikinya. Semakin anda mencari, semakin jelas dalam pikiran anda bahwa tidak memilikinya atau bahkan berpikir tidak layak mendapatkannya. Sehingga menjadi pencarian tiada akhir, atau akhirnya anda putus asa.dan memutuskan bahwa kedamaian (atau apapun itu) tidak ada. Kalaupun ada, bukan untuk anda.

Berhentilah mencari. Kedamaian, cinta, kepuasan ada di dalam diri anda sendiri. Ketika anda berhenti dari kesibukan mencari hal-hal tersebut di tempat lain, ketika anda berserah diri dan pasrah, justru pengalaman-pengalaman yang anda inginkan mulai mendatangi anda.

KESIMPULAN

Jika kita membiasakan diri memfokuskan pikiran kita pada 'rasa' yang ingin kita dapatkan, maka kita berada di jalur yang tepat menuju 'bahagia tanpa syarat'.

Itu karena segera 'the prover 'dalam diri kita akan memberikan bukti-bukti yang mendukung.

Gunakan affirmasi yang tepat disertai kesadaran bahwa bahagia adalah hak lahir anda dan bahwa anda memutuskan untuk menerimanya dan sudah berada di tempat yang tepat untuk menerimanya. Tak ada yang perlu diingkari Pengingkaran hanya membuat anda tidak mengenali situasi anda sendiri dengan jernih.

Fokuskan 'rasa' itu disini, di saat ini juga, bersedialah menerima pengalaman yang muncul dan bersyukurlah. Karena bahagia akan segera timbul dari dalam diri anda.

Bertahan Hingga Menang


Bertahan Hingga Menang

Art Berg adalah atlet berbakat yang memiliki masa depan yang cerah. Ia punya perusahaan konstruksi dan seorang tunangan yang baik dan cantik. Pada malam Natal, ia dalam perjalanan menuju ke rumah tunangannya di Utah untuk menuntaskan acara pernikahan mereka. Karena perjalanan panjang, ia capai dan mengantuk hingga mobilnya menabrak tiang pembatas jalan dan terjun ke jurang. Ia terlempar dari mobil dan jatuh ke tanah dengan leher patah. Akibatnya ia lumpuh dari dada ke bawah dan tidak bisa menggunakan tangan dan kakinya. Dokter berkata ia tidak akan pulih dari kelumpuhan. Teman-temannya menasehatinya agar ia melupakan pernikahannya.

Art Berg takut dan putus asa. Namun ibunya datang dan berbisik, "Nak, hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama." Karena kata-kata itu, harapannya muncul kembali. Ia berlatih keras hingga akhirnya bisa mandiri. Sebelas tahun kemudian ia kembali memimpin perusahaannya sendiri, bisa menyetir dan melakukan olah raga, serta menikah dengan tunangannya dan punya dua anak. Sekarang ia menjadi pembicara profesional dan penulis buku yang mendorong dan memotivasi banyak orang.

Kadang-kadang sesuatu tidak berjalan seperti yang kita harapkan.

Jika Anda saat ini mengalami hal itu, jangan putus asa! Hal sulit membutuhkan waktu. Hal mustahil perlu waktu sedikit lebih lama. Tetapi orang yang bertahan sampai akhir akan menang

2007-08-17

Milyuner di Antara Kita


Milyuner di Antara Kita

" Mana milyunernya? Mereka semua tidak ada yang terlihat seperti milyuner!" demikian komentar seorang vice president lembaga keuangan menanggapi sekelompok orang yang menjadi subyek penelitian tentang para milyuner. Betul, mereka memang tampak seperti orang biasa, berbaju biasa, memakan makanan biasa, bersikap seperti orang biasa. Sama sekali tidak tampak seperti gambaran milyuner yang sering muncul di televisi. Namun bila diteliti lebih lanjut, mereka adalah orang-orang yang sangat sukses di bidang masing-masing, dengan kekayaan bersih minimal di atas 1 juta dolar, setara di atas 10 milyar rupiah.

Banyak penelitian tentang para milyuner menunjukkan bahwa penampilan mereka jauh dari gambaran televisi. Televisi lebih banyak menggambarkan penampilan selebritis, yang dipandang umum sebagai penampilan milyuner. Kenyataannya, para milyuner datang dari berbagai kalangan, kontraktor las, penjual barang bekas, petani, pembasmi hama, hingga penjual koin. Kebanyakan mereka hidup relatif sederhana dibandingkan dengan jumlah kekayaannya. Mobil mereka seperti rata-rata milik orang kebanyakan, bukan model terbaru. Rumah mereka berada di perumahan orang kebanyakan. Mereka juga bergaul dengan orang kebanyakan. Sebagian besar dari mereka tidak suka tampil di depan publik. Namun yang jelas, mereka mempunyai satu kesamaan : sangat merdeka secara finansial. Cerita tentang para milyuner tersebut merupakan hasil survey penelitian tentang para milyuner di Amerika, yang dibukukan secara bagus oleh Dr. Stanley dalam karyanya The Millionaire Next Door.

Menjadi milyuner memang hanya salah satu ukuran keberhasilan seseorang. Masih banyak ukuran-ukuran pencapaian keberhasilan yang lain. Ada pencapaian keberhasilan dalam bidang politik, pelayanan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, seni, militer, dan lain sebagainya. Menjadi milyuner, yaitu suatu prestasi dalam finansial, menjadi ukuran sukses yang sangat mudah dipahami karena setiap orang tidak terlepas dari masalah finansial ini. Setiap orang dapat merasakan bahwa menjadi milyuner adalah sebuah pencapaian prestasi yang hebat. Uniknya, mereka yang mencapai sukses dalam hal finansial, seringkali memiliki kehidupan yang juga sehat di bidang lainnya. Hampir semuanya adalah pasangan yang awet puluhan tahun dalam kehidupan berkeluarga. Mereka juga aktif dalam kegiatan amal dan bermasyarakat. Mereka mempunyai anak-anak yang disiplin, berprestasi, bebas narkoba. Mereka memiliki kemerdekaan finansial, yang juga membantu mereka untuk berprestasi sama baiknya di banyak bidang non finansial.

Sukses dapat diprediksi! Seperti halnya bila Anda mau menuju ke suatu tempat, asalkan telah memilih arah yang benar, maka apakah ditempuh dengan merangkak, jalan kaki, atau berkendaraan, pasti suatu ketika akan sampai di tempat tujuan. Hanya masalah waktu yang membedakan. Sukses adalah buah dari perilaku, karena itu bila kita mempunyai perilaku orang sukses, pasti suatu saat menjadi sukses pula.. Perilaku adalah buah dari kebiasan. Kebiasaan dimulai dari sikap. Sikap dipengaruhi oleh keyakinan. Dan keyakinan dipengaruhi oleh pengetahuan. Jadi, awalnya adalah pengetahuan. Setiap hari, pengetahuan beredar secara berlimpah ruah di sekeliling kita. Kemampuan menangkap pengetahuan, merasakannya, menghayatinya, dan menjadikannya sebagai aksi untuk meraih tujuan, sangat dipengaruhi oleh kecerdasan.

Para milyuner seperti telah diduga, memiliki kecerdasan yang cukup baik. Lebih penting lagi, mereka memiliki kecerdasan yang berimbang. Mereka rata-rata bersekolah dengan baik. Kalaupun putus sekolah, itu dikarenakan kondisi ekonomi keluarga, bukan karena mereka tidak cerdas. Jadi para milyuner ini memiliki kecerdasan intelektual, IQ, yang baik. Mereka juga adalah orang-orang yang tangguh, ulet, sabar, mampu mengendalikan diri, bermasyarakat dengan baik, memiliki keluarga harmonis, dan berbagai hal lain yang menjadi bukti bahwa mereka memiliki kecerdasan emosional, EQ, yang baik. Semua dari mereka juga setuju bahwa kehidupan spiritual, pelayanan, dan sedekah adalah hal yang sangat penting. Kebanyakan dari mereka menyumbangkan penghasilan 10 persen atau lebih dari pendapatan kotor. Mereka meyakini Tuhan sebagai sumber pemberi rizki, sebagai pendamping yang tidak kelihatan, atau sering diistilahkan sebagai "silent partner". Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki kecerdasan spiritual, SQ yang sangat baik.

Yang menarik adalah, para milyuner ternyata memiliki lebih dari sekedar IQ, EQ, SQ!

Studi terhadap para milyuner dan orang-orang yang sangat sukses menujukkan bahwa mereka memiliki ciri-ciri lain yang menonjol. Pertama, mereka mempunyai mimpi yang besar, tujuan yang jelas, dan teguh memegang mimpinya tersebut. Kedua, mereka tidak bekerja sendirian, mereka mampu memanfaatkan kekuatan yang ada di dalam dirinya maupun di sekeliling dirinya. Jadi, mereka mengembangkan dua kecerdasan lainnya sebagai pelengkap dari IQ-EQ-SQ. Mereka mengembangkan kecerdasan yang disebut Kecerdasan Aspirasi (Aspiration Intelligence), dan Kecerdasan Kekuatan (Power Intelligence). Inilah yang menjadi rahasia para milyuner dan orang-orang sukses, mereka secara simultan mengembangkan lima kecerdasan dengan seimbang!

Sumber: http://sepia.blogsome.com

Ingin Panjang Umur, Berpikir Positiflah


Ingin Panjang Umur, Berpikir Positiflah

Tahukah Anda, optimisme bisa menurunkan resiko kematian akibat sakit jantung. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan, Kamis (2/3), menyebutkan bahwa berpikir positif dan optimis baik untuk kesehatan jantung.

Mereka yang paling optimis diantara satu kelompok pria berjumlah 545 berkebangsaan Belanda dengan kisaran umur antara 64 hingga 84 tahun, secara rata-rata memiliki risiko 50 persen lebih rendah untuk terkena serangan jantung selama lima belas tahun demikian hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kedokteran Archives of Internal Medicine edisi pekan ini.

Penelitian sebelumnya menyebutkan rasa optimisme bisa mendorong atau membuat perubahan kondisi kesehatan seseorang secara menyeluruh dan menurunkan risiko kematian yang diakibatkan oleh berbagai jenis penyakit.

Berpandangan positif juga bisa membantu pasien yang menderita sakit jantung yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah arteri.

Penelitian tersebut mengukur optimisme para pasien yang dilibatkan dalam pengamatan ilmiah dengan mencatat perilaku kehidupan mereka, antara lain melihat reaksi mereka atas suatu pernyataan misalnya "Saya tidak terlalu berharap dengan apa yang akan terjadi dengan saya dalam masa-masa mendatang".

Selain itu juga kalimat seperti "Hari-hari saya lewat dengan lambat," atau "Saya punya begitu banyak rencana."

"Rasa optimis dapat dilihat dan diukur perkirakan secara mudah dan umumnya stabil untuk jangka yang cukup panjang," walapun dapat menurun dengan bertambahnya usia," kata Erik Giltay ketua tim peneliti di Lembaga kesehatan mental di Delft, Belanda.

Pada skala nol sampai tiga dengan angka tiga diberikan bagi mereka yang memiliki optimisme paling tinggi maka angka rata-rata yang dihasilkan dalam penelitian tersebut sebesar 1,5 dari kurun waktu 1985 dan rata-rata 1,3 pada tahun 2000.

Angka tertinggi umumnya terkait dengan usia muda, tingkat pendidikan yang lebih tinggi, hidup dengan seseorang, kondisi kesehatan yang lebih baik dan lebih banyak melakukan altivitas fisik.

"Masih belum bisa dipastikan apakah campur tangan pihak luar yang bisa memperbaiki tingkat optimisme seseorang pada usia yang lebih tua dan bisa mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung," katanya. (rtr/rit)

sumber: kapanlagi.com

Tujuh Kiat Sukses


Tujuh Kiat Sukses

Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses? Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:

1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.

4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Anda, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Anda tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finis. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Rasanya, Anda bisa juga mencoba. Siapa tahu Anda pun mampu mengikuti jejak mereka. (WWM/William J. Bond/Gde)

2007-08-06

Mengapa Perlu Optimis


Mengapa Perlu Optimis ?

Di tengah keterpurukan Indonesia, masih sehatkah untuk bersikap optimis, saat semua media dan koran-koran memblow-up keterpurukan tersebut demi rating. Sebuah tulisan dibawah ini menjelaskan mengapa perlu optimis.

Mengapa optimisme diperlukan?

Apakah Anda seorang yang optimis dalam menghadapi bulan-bulan ke depan di tahun ini? Tunggu dulu. Kita orang optimis atau pesimis tidak penting diutarakan secara verbal di hadapan orang lain. Kitalah orang yang paling tahu apakah kita seorang yang optimis atau pesimis. Tingkat ke-optimis-an dan ke-pesimis-an kita tidak bisa diukur dengan ucapan mulut. Mulut kita memang bisa saja mengatakan kita ini orang optimis. Meski begitu, jika yang kita praktekkan sehari-hari justru bertentangan dengan kaidah-kaidah optimisme, maka kita bukanlah orang yang optimis.

Optimisme memiliki dua pengertian.

Pertama, optimisme adalah doktrin hidup yang mengajarkan kita untuk meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus buat kita (punya harapan).

Kedua, optimisme berarti kecenderungan batin untuk merencanakan aksi, peristiwa atau hasil yang lebih bagus. Kalau dipendekkan, optimis berarti kita meyakini adanya kehidupan yang lebih bagus dan keyakinan itu kita GUNAKAN untuk menjalankan aksi yang lebih bagus guna meraih hasil yang lebih bagus.

Optimisme seperti itu dalam prakteknya sangat diperlukan. Ini antara lain dengan alasan-alasan:

Pertama, energi positif (dorongan). Kalau bicara harapan sebatas harapan (baca: harapan mulut), tentunya kita sudah tahu kalau harapan itu tidak bisa mengubah apa-apa. Lalu untuk apa kita membutuhkan harapan (optimisme)? Ini untuk mengeluarkan energi positif. Untuk menciptakan langkah dan hasil yang lebih bagus dibutuhkan harapan yang lebih bagus agar energinya lebih bagus. Memiliki harapan yang lebih bagus akan memunculkan energi dorongan yang lebih bagus.

Sekarang, coba kita bayangkan apa yang akan kita rasakan seandainya kita sudah tidak memiliki harapan adanya kehidupan yang lebih bagus di masa datang? Kemungkinan yang paling dekat adalah kita tidak terdorong untuk melakukan sesuatu yang lebih bagus, terasa hambar, terasa biasa-biasa saja. Kehidupan yang lebih bagus memang tidak bisa diwujudkan dengan hanya harapan, namun untuk meraihnya dibutuhkan harapan yang bagus. Karena itu ada yang mengatakan, selama harapan itu masih ada berarti kehidupan kita masih ada. Collin Powell sendiri mengakui: "Optimism is a force multiplier.

Kedua, perlawanan. Tingkat perlawanan seseorang terhadap masalah atau hambatan yang dihadapinya juga terkait dengan tingkat keoptimisannya. Orang dengan optimisme yang kuat biasanya punya perlawanan yang kuat untuk menyelesaikan masalah atau hambatan. Sebaliknya, orang dengan optimisme rendah (pesimis), biasanya punya tingkat perlawanan yang lebih rendah, cenderung lebih mudah pasrah pada realitas atau keadaan ketimbang memperjuangkannya.

Secara agak lebih ekstrim sedikit, kita bisa membagi manusia dalam menghadapi masalah / hambatan itu menjadi tiga kelompok, seperti yang ditulis Less Brown dalam "Learn To Be Winner" (Top Achievement: 2000]. Ketiga kelompok itu adalah the winner (pemenang), the loser (pecundang) dan the potential winner (calon pemenang). Menurut Kevin Costner, yang disebut pemenang itu adalah orang yang jatuh, gagal dan kurang, tetapi pada akhirnya menang karena pendirian, keyakinan dan komitmen yang dipegangnya dengan teguh untuk mencapai impiannya."

Apa yang membuat seseorang menjadi pemenang dan pecundang? Tentu banyak faktor yang terlibat. Tapi kalau mau melihat kondisi faktor internal, tentu peranan harapan atau optimisme tidak bisa dielakkan. Kalau mau pakai pedoman pendapat Greg Phillip (The ultimate potential: 2004), faktor internal yang terlibat itu adalah: a) harapan, b) keyakinan, c) kontrol-diri, dan d) sikap mental.

Ketiga, sistem pendukung. Harapan optimisme juga berfungsi sebagai sistem pendukung. Kalau kita menginginkan keberhasilan, lalu kita berpikir berhasil, punya kemauan untuk berhasil, punya sikap yang dibutuhkan untuk berhasil dan melakukan hal-hal yang dibutuhkan untuk keberhasilan itu, maka logikanya kita pasti berhasil. Soal kapannya itu urusan lain.

Yang menjadi masalah buat kita adalah kita menginginkan keberhasilan tetapi kita malas-malas (tidak punya kemauan), punya sikap yang tidak mendukung, berpikir negatif, harapannya pesimis, dan lebih sering tidak melakukan hal-hal yang kita butuhkan untuk berhasil. Ibarat mesin, jika yang aktif hanya satu sistem, sementara sistem yang lain mati atau bekerja untuk hal-hal yang tidak kita inginkan, maka operasi sistem itu kurang optimal.

Intinya, harapan di sini bukan tujuan, apalagi tempat bergantung. Kita tidak boleh menggantungkan harapan pada harapan itu, melainkan pada usaha. Harapan di sini adalah metode atau jalan agar kita bisa mengeluarkan energi positif, bisa mengatasi masalah secara positif sepositif harapan kita dan bisa memiliki mesin prestasi yang seluruh sistemnya bergerak secara positif.

Sebuah temuan mengungkap bahwa orang yang memiliki harapan optimis, umumnya memiliki kualitas di dalam diri yang antara lain:

  • Punya fokus langkah yang selektif, punya sasaran usaha yang jelas
  • Bisa menerima fakta hidup dengan kesadaran, tanpa banyak mengeluh atau memprotes
  • Memiliki bentuk keyakinan yang membangkitkan
  • Punya perasaan diberkati rahmat Tuhan
  • Punya kemampuan untuk menikmati kehidupan
  • Punya kemampuan dalam menggunakan akal sehatnya dalam menghadapi tantangan hidup
  • Punya kemampuan untuk menjalankan agenda perbaikan diri secara terus menerus
  • Punya penghayatan yang bagus terhadap praktek hidup yang dijalankan sehingga bisa membedakan praktek yang salah dan praktek yang benar; praktek yang tepat dan praktek yang menyimpang
  • Punya kepercayaan yang bagus terhadap kemampuannya
  • Punya perasaan yang bagus terhadap dirinya

Apa yang perlu dihindari dalam berharap?

Meski untuk berharap itu tidak ada peraturannya, namun berdasarkan pengalaman dan kebiasaan, ada beberapa hal yang akan lebih bagus kalau dihindari. Beberapa hal itu antara lain:

Pertama, harapan mulut (wish). Seperti apa harapan mulut itu? Kalau kita berharap adanya hari esok yang lebih bagus, namun itu hanya kita gunakan dalam ucapan atau tulisan, tanpa diiringi dengan tujuan, perencanaan, strategi, tehnik dan pelaksanaannya (aksi), ya ini namanya harapan mulut. Biasanya, harapan seperti ini tidak mengubah apa-apa. Harapan seperti ini sama seperti fantasi atau keinginan-keinginan yang sifatnya masih umu.

Para pakar pengembangan diri umumnya membedakan antara "wish" dengan "goal" (tujuan atau keinginan yang jelas). Katanya, orang lemah biasanya hanya punya wish; sementara orang kuat biasanya memiliki goal. Goal adalah keinginan dengan sasaran yang jelas dan jelas-jelas kita usahakan. Sekedar punya wish dalam pengertian seperti ini, tentu semua orang bisa. Sayangnya, praktek hidup ini tidak peduli dengan berbagai wish yang kita ucapkan.

Kedua, terlalu berharap (over-expectation). "Jangan terlalu berharap nanti kecewa sendiri", itu pesan yang sering kita dengar. Memang ini tidak pasti tetapi biasanya begitu. Terlalu berharap itu berbeda dengan memiliki harapan yang kuat (optimis). Harapan yang kuat berujung pada aksi atau usaha yang kuat. Seperti yang sudah kita bahas, optimisme itu artinya kita menciptakan keyakinan dan menggunakannya dalam bertindak. Sementara, terlalu berharap biasanya hanya berhenti pada mengharap, untuk mengharap dan selalu mengharap. Ada pepatah yang berpesan begini: "Jika kau mengharapkan sesuatu, jangan terlalu mengharapkannya." Bahkan Samuel Somarset mengamati bahwa terlalu mengharapkan sesuatu kerapkali malah mengundang datangnya sesuatu yang tidak kita harapkan. Inilah anehnya hidup itu.

Ketiga, berharap dengan setengah takut (ragu-ragu). Biasanya, harapan seperti ini lahir dari ketidaktahuan kita secara akurat. Jika kita mengharapkan hari esok yang lebih bagus, namun kita tidak tahu apa alasan kita berharap seperti itu, ya mau tidak mau harapan kita tidak steril. Harapan kita masih bercampur dengan ketakutan dan keragu-raguan. Seperti kata Coach Bear Bryant, yang membedakan orang per-orang itu bukan harapannya pada keberhasilan, tetapi persiapannya. Semua orang mengharapkan keberhasilan, tetapi hanya orang yang punya persiapan matang yang berpeluang untuk berhasil.

Keempat, menggantungkan harapan pada kenyataan.Kalau kita hari ini punya harapan cerah karena sehabis terima bonus tahunan, kemudian bulan depan kita berharap lesu karena tidak ada bonus, ini namanya menggantungkan harapan pada kenyataan. Artinya, kita men-set harapan itu sesuai dengan kenyataan-sementara yang kita hadapi.

Pada ukuran yang wajar, bisalah kita sebut ini kelemahan-manusiawi yang wajar. Dibilang tidak bagus memang tidak bagus tetapi ini dimiliki oleh semua manusia. Nah, agar kewajaran ini tidak membuahkan kerugian atau kefatalan, maka kita diajarkan untuk menggantungkan harapan pada Tuhan(iman), bukan pada realitas. Artinya, kita perlu belajar menemukan alasan yang kuat untuk bisa memiliki harapan optimisme, terlepas realitas-sementara yang kita hadapi. Seperti pesan Einstein, orang optimis bisa melihat sinar di ujung kegelapan; bisa melihat tanda-tanda peluang di balik kesulitan.

Kelima, mempertentangkan harapan dan kenyataan. Apa yang membuat orang stress berkepanjangan? Apa yang membuat orang terkena konflik-diri terlalu lama? Salah satunya adalah kurang bisa me-manage gap antara harapan dan kenyataan. Orang yang bisa me-manage, biasanya menjadikan kenyataan sebagai dorongan untuk mewujudkan harapannya. Mereka bisa menggunakan ketidakpuasan sebagai dorongan untuk menciptakan perubahan. Banyak kan orang yang akhirnya mendapatkan "berkah" dari kenyataan buruk yang dihadapinya?

Sebaliknya, orang yang belum bisa me-manage, kerapkali menjadikan kenyataan ini sebagai killer harapannya. Mereka menjadikan kenyataan sebagai penyubur apatisme dan pesimisme. Meski sama-sama menghadapi kenyataan yang sama, namun karena sikap mentalnya berbeda, ya akan berbeda hasilnya. Tidak sedikit kan orang yang selalu menuding kenyataan dan menjadikan kenyataan itu sebagai dalil pembenar untuk hopeless?

Bagaimana menciptakan harapan yang optimis?

Harapan optimistik berbeda dengan harapan pesimistik. Bedanya dimana? Bedanya adalah, yang pertama harus diciptakan, sedangkan yang kedua tidak usah diciptakan. Pertanyaannya adalah, bagaimana menciptakan harapan optimistik itu? Di bawah ini ada beberapa pilihan yang bisa kita jadikan acuan:

Pertama, memiliki tujuan atau sasaran aktivitas yang jelas. Apa tujuan yang hendak anda raih di tahun ini? Kalau anda pelajar/ mahasiswa, tentukan tujuan atau standar prestasi yang benar-benar ingin anda raih. Kalau anda seorang karyawan, tentukan tujuan atau standar prestasi yang hendak anda wujudkan. Kalau anda seorang pengusaha, tentukan tujuan usaha anda yang lebih tinggi dari yang kemarin.

Banyak studi yang sudah mengungkap bahwa keoptimisan seseorang itu terkait dengan "internal value" dan "standard". Memiliki harapan optimistik tidak bisa dibuat-buat. Sejauh di dalam batin kita ada standar, ada sasaran atau tujuan yang benar-benar berarti buat kita dan benar-benar kita perjuangkan, maka secara otomatis harapan itu muncul. Seperti kata C.R. Synder, Ph.D, penulis buku "The Psychology of Hope", bahwa menentukan tujuan merupakan cara untuk membangkitkan harapan.

Kedua, ciptakan opini-diri yang bagus. Orang itu memang bermacam-macam. Terkait dengan opini-diri ini, ada orang yang meng-opini-kan dirinya sebagai orang lemah, tidak memiliki apa-apa, merasa tidak sanggup untuk merealisasikan tujuannya, merasa tidak punya alasan untuk berhasil, merasa tidak memiliki resource yang dibutuhkan, dan lain-lain. Ada juga orang yang berusaha meng-opini-kan dirinya sebagai orang kuat (warrior), merasa yakin dan mampu akan dapat mewujudkan tujuannya, merasa punya alasan yang kuat untuk berhasil, tahu apa yang harus dilakukan, tahu resource yang bisa digunakan, dan seterusnya.

Opini-diri mana yang lebih positif untuk kita miliki? Tentu saja yang kuat. Opini-diri yang kuat memang tidak otomatis dapat merealisasikan tujuan-tujuan atau sasaran yang kita buat. Tetapi perlu diingat, untuk merealisasikan tujuan itu dibutuhkan opini-diri yang bagus. Coba saja kita membiarkan opini-diri yang lemah, mana mungkin kita sanggup untuk sekedar punya harapan yang optimistik.

Jhon C. Maxwell pernah berpesan begini: "Ketika anda mengubah pikiran anda maka keyakinan anda akan berubah. Ketika anda mengubah keyakinan anda maka harapan anda berubah. Ketika anda mengubah harapan anda maka sikap anda akan berubah. Ketika anda mengubah sikap anda maka prilaku anda akan berubah. Ketika anda mengubah prilaku anda maka performansi anda akan berubah. Ketika anda mengubah performansi anda maka hidup anda akan berubah."

Ketiga, miliki sikap dan pandangan yang sehat tentang hidup ini. Konon, salah satu penyebab yang membuat orang gagal memiliki harapan optimistik adalah sikapnya yang kurang sehat. Bagaimana sikap dan pandangan yang kurang sehat itu? Salah satunya adalah ketika kita tidak bisa menerima kenyataan dengan berbagai macam warna-warninya (fakta kehidupan). Ketika kita tidak belajar menerima kehidupan ini seperti adanya untuk kita usahakan seperti yang kita inginkan, memang yang kerap terjadi malah membikin kita mudah terkena stress atau tekanan. Kalau sudah begini, harapan kita juga terancan. Tetaplah berharap akan adanya kehidupan yang lebih bagus tetapi juga harus mengakui dengan kesadaran akan fakta hidup yang ada: terkadang ada OK dan terkadang tidak OK.

Keempat, temukan model. Model yang dimaksudkan di sini adalah orang. Temukan orang yang kira-kira budaya hidupnya bisa anda contoh. Temukan orang yang kira-kira pendapatnya tentang diri anda dan dunia ini bisa membangkitkan anda. Temukan orang yang bisa meng-inspirasi anda. Saran Mark Twin, jangan mendekati orang yang ucapannya malah menghancurkan harapan anda (menggembosi). Jangan pula mencontoh orang yang tidak punya harapan optimistik apabila kita ingin punya harapan optimistik.

Orang seperti itu bisa orang yang anda di sekeliling anda, kenalan, atau orang yang anda kenal lewat karyanya saja. Di majalah Fast Company edisi 20 Desember 2006 ini, ada kalimat yang bagus untuk kita ingat. Kalimat itu bunyinya begini: "Often the most important people in our network are those who are acquaintances." Acquaintances itu belum menjadi friend apalagi close friend, tetapi kenalan. Intinya, kita tidak perlu pusing mencari model orang karena ada dimana-mana dan bisa siapa saja.

Kelima, tingkatkan keimanan. Salah satu esensi keimanan adalah adanya kesadaran bahwa kita ini "dimiliki" (being owned) oleh Tuhan atau munculnya perasaan "kebersamaan" dengan Tuhan. Semakin kuat keimanan itu, semakin kuat juga kesadaran itu dan rasa kebersamaan itu. Punya kesadaran yang kuat bahwa kita ini "dimiliki" akan membuat kita tidak mudah merasa sendirian atau merasa tidak memiliki siapa-siapa dalam menatap masa depan. "Keimanan", menurut kesimpulan Margo Jones, adalah prasyarat bagi semua usaha.

Sumber: Ubaydillah, AN

Kiat Menghadapi Persoalan Hidup


Kiat Menghadapi Persoalan Hidup

Hal yang pasti tidak akan luput dari hidup kita sehari-hari adalah apa yang disebut dengan "masalah"” atau persoalan hidup. Di mana pun, kapan pun, apa pun, dan dengan siapa pun, semuanya memungkinkan peluang munculnya masalah. Namun adaikata kita cermati dengan seksama, ternyata persoalan yang persis sama pun sikap orang akan berbeda-beda. Ada yang panik, goyah, kalut dan stress, tetapi ada pula yang menghadapinya dengan mantap, tenang bahkan menikmatinya.Ini berarti bahwa "masalah"”atau persoalan yang sesungguhnya bukan terletak pada persoalannya, melainkan pada sikap kita terhadap persoalan tersebut.

Oleh karena itu siapapun yang ingin menikmati hidup ini dengan baik, benar, indah dan bahagia adalah mutlak harus terus menerus meningkatkan ilmu dan ketrampilan dirinya dalam menghadapi aneka persoalan yang praktis akan terus meningkat kuantitas dan kualitasnnya seiring dengan pertambahan umur, tuntutan, harapan, kebutuhan cita-cita dan tanggung jawab. Kelalaian kita dalam menyadari pentingnya bersungguh-sungguh mencari ilmu tentang cara menghadapi hidup ini dan kemalasan kita dalam melatih dan mengevaluasi ketrampilan kita dalam menghadapi persoalan hidup ini hanya perpindahan kesengsaraan, penderitaan, kepahitan dan tentu saja kehinaan yang bertubi-tubi. Naudzubillah.

Berikut ini adalah 5 kiat yang dapat dijadikan standar dalam mengatasi persoalan hidup :

1. SIAP (Sebelum terjadi)

Siap apa? Siap menghadapi yang cocok dengan yang diinginkan dan sikap menghadapi yang tidak cocok dengan keinginan. Kita memang diharuskan memiliki keinginan, cita-cita, rencana yang benar dan wajar dalam hidup ini bahkan kita sangat dianjurkan untuk gigih ikhtiar mencapai apapun yang terbaik bagi dunia akhirat, semaksimal kemampuan yang Allah SWT berikan kepada kita.

Namun bersamaan dengan itu kita pun harus sadar sesadar-sadarnya bahwa kita hanyalah mahluk yang memiliki banyak keterbatasan untuk mengetahui segala hal yang tidak terjangkau oleh daya nalar dan kemampuan kita. Dan dalam hidup ini ternyata sering kali atau bahkan lebih sering terjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kita, yang diluar dugaan dan di luar kemampuan kita untuk mencegahnya, andaikata kita selalu terbenam tindakan yang salah dalam mensikapinya, maka betapa terbayangkan hari-hari akan berlalu penuh kekecewaan, penyesalan, keluh kesah, kedongkolan, hati yang galau, sungguh rugi padahal hidup hanya satu kali dan kejadian yang tidak didugapun pasti akan terjadi lagi. Ketahuilah kita punya rencana, Allah SWT pun punya rencana dan yang pasti terjadi adalah apa yang menjadi rencana Allah SWT.

Yang lebih lucu dan menarik, yaitu kita sering marah dan kecewa dengan suatu kejadian namun setelah waktu berlalu ternyata "kejadian"”tersebut begitu menguntungkan dan membawa hikmah yang sangat besar dan bermanfaat, jauh lebih baik dari apa yang diharapkans sebelumnya.Oleh karena itu, "fa idzaa azamta fa tawaqqal alallah"’ bulatkan tekad, sempurnakan ikhtiar namun hati harus tetap menyerahkan segala keputusan dan kejadian terbaik kepada Allah SWT, dan siapkan mental kita untuk menerima apapun yang terbaik menurut ilmu Allah SWT.

2. RIDHO (Bila sudah terjadi)

Siap menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila terjadi maka satu-satunya langkah awal yang harus kita lakukan dengan mengolah hati kita agar ridho/rela dengan kenyataan yang ada. Karena walaupun dongkol, uring-uringan, kecewa berat tetap saja kenyataan sudah terjadi. Pendek kata ridho tidak ridho kejadian tetap sudah terjadi, maka lebih baik hati kita ridho saja menerimanya.

Misalkan kita sedang jalan-jalan tiba-tiba ada batu kecil nyasar entah dari mana dan mendarat tepat di kening kita, maka hati kita harus ridho karena ridho tidak ridho pun tetap benjol. Tentu saja ridho/rela terhadap sesuatu kejadian bukan berarti pasrah total sehingga tidak bertindak apapun. Itu adalah pengertian yang keliru. Pasrah / ridho itu hanya amalan hati kita menerima kenyataan yang ada, tapi pikiran dan tubuh kita wajib ikhtiar untuk memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridhoi Allah SWT dan kondisi hati yang tenang / ridho sangat membantu menjadikan proses ikhtiar menjadi positif, optimal dan bermutu.

3. JANGAN MEMPERSULIT DIRI

Andaikata kita mau jujur, sesungguhnya kita ini paling hobi mengarang, mendramatisir dan mempersulit diri, sebagian penderitaan kita adalah hasil dramatisasi perasaan dan pikiran sendiri. Selain tidak pada tempatnya, hal ini juga pasti membuat masalah akan menjadi lebih besar, lebih seram, lebih dahsyat, lebih pahit, lebih gawat, lebih pilu daripada kenyataan aslinya dan tentu saja ujungnya akan terasa jauh lebih nelangsa atau lebih repot dalam menghadapinya / menyelesaikannya.

Maka dengan menghadapi persoalan apapun jangan hanyut tenggelam dalam pikiran yang salah. Kita harus tenang, menguasai diri, renungkanlah janji dan jaminan pertolongan Allah SWT, dan bukanlah kita sudah sering melalui masa-masa yang sangat sulit dan ternyata bisa lolos pada akhirnya, tidak segawat yang kita perkirakan sebelumnya. Jadi hal yang harus kita lakukan untuk menghadapi persoalan hidup adalah :

Yakinlah bahwa Allah SWT Yang Maha Tahu segalanya pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita sesuai dengan dosis yang tepat dengan keadaan dan kemampuan kita, karena Dia tahu persis diri kita lebih tau daripada diri kita sendiri. Allah SWT tidak akan membebani seseorang keculai dengan kesanggupannya. Maha suci Allah dari perbuatan mendzalimi hamba-hamba- Nya.

Yakinlah bahwa setiap kesulitan itu selalu didampingi kemudahan, "karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" (Al-Insyiroh 5-6). Sampai dua kali Allah SWT mengutarakan janji-Nya. Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus kesulitan karena dunia ini bukan neraka, begitupun tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus kelapangan dan kemudahan karena dunia ini bukan surga, segalanya pasti akan ada akhirnya, dan dapat diputar dengan keadilan Allah SWT.

4. EVALUASI DIRI

Kehatuilah hidup ini bagai gaung di pegunungan, apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang akan kembali kepada kita, artinya segala yang terjadi pada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan. "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar / seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan lihat balasannya, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun niscaya dia akan melihat balasannya."” (QS Al-Zalzalah 7-8). Allah SWT Maha Peka terhadap keadilan-Nya, tidak akan meleset. Siapapun yang berbuat sekecil apapun kebaikan dan setersembunyi apapun, niscaya Allah SWT akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurut-Nya dan sebaliknya kedzaliman sehalus apapun yang kita lakukan yang tampaknya seperti mendzalimi orang lain, sesungguhnya kita sedang mengundang bencana balasan dari Allah SWT.

Andaikata ada batu yang menghantam kening kita, selain hati harus riho, kita pun harus merenung, mengapa Allah melimpahkan batu ini tepat ke kening kita, padahal lapangan begitu luas dan kepalapun begitu luas? Biasa jadi semua ini adalah peringatan, bahwa kita lalai dalam mengingat-Nya! Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, pasti segalanya ada hikmahnya. Jadikanlah setiap masalah menjadi sarana efektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri, akrena hal itulah yang menjadi keuntungan bagi diri kita dan menjaga pengundang pertolongan Allah SWT.

5. YAKINLAH BAHWA HANYA ALLAH-LAH SATU-SATUNYA PENOLONG

Sesungguhnya tidaka akan terjadi sesuatu kecuali dengan izin Allah SWT. Baik itu berupa musibah maupun berupa nikmat. Walaupun jin dan manusia seluruhnya akan mencelakakan kita, demi Allah tidak akan jatuh satu helai rambutpun tanpa izin-Nya. Begitupun sebaliknya walaupun bergabung jin dan manusia menjanjikan akan menolong atau memberi sesuatu, tidak akan pernah datang satu persen pun tanpa izin-Nya.

Mati-matian kita ikhtiar dan meminta bantuan siapapun, tanpa izin-Nya tak akan pernah terjadi yang kita harapkan. Maka sebodoh-bodoh kita adalah orang yang paling berharap dan takut kepada selain Allah SWT. Itulah biang kesengsaraan dan biang menjauhnya pertolongan Allah SWT. Terimalah ucapan selamat berbahagia, bagi saudaa-saudaraku yang taat kepada Allah SWT. Semakin tat lagi ketika diberi kesusahan dan kesenangan, shalat terjaga, akhlak mulia, dermawan, ahti bersih dan larut dalam amalan-amalan yang disukai Allah SWT.

Insya Allah, masalah yang ada akan semakin menjadi jalan pendidikan dari Allah yang akan semakin mematangkan diri, mendewasakan, menambah ilmu, meluaskan pengalaman, melipatgandakan ganjaran dan menjadikan hidup ini jauh lebih bermutu, mulia dan terhormat dunia akhirat. Dan semoga amal ibadah kita diterima di sisi Allah SWT, selalu diberi petunjuk dan perlindungan- Nya. Amin.

Sumber: dikutip dari AA Gym

Memecahkan Rekor


Memecahkan Rekor

Setiap orang yang berhasrat besar untuk menjadi manusia yang lebih baik perlu merenungkan kata-kata Stuart B. Johnson berikut ini: "Urusan kita dalam kehidupan ini bukanlah untuk mendahului orang lain, tetapi untuk melampaui diri kita sendiri, untuk memecahkan rekor kita sendiri, dan untuk melampaui hari kemarin dengan hari ini."

Dalam era hiper kompetisi dewasa ini, bagaimana kita memahami kalimat yang demikian itu? Bukankah kita harus bersaing dengan orang lain, dengan siapa saja yang berusaha mengalahkan kita? Jika demikian cara berpikir kita, maka cerita yang dikirim seorang kawan berikut ini mungkin menarik untuk menjadi bahan renungan.

Lompatan Si Belalang...

Di suatu hutan, hiduplah seekor belalang muda yang cerdik. Belalang muda ini adalah belalang yang lompatannya paling tinggi di antara sesama belalang yang lainnya. Belalang muda ini sangat membanggakan kemampuan lompatannya ini. Sehari-harinya belalang tersebut melompat dari atas tanah ke dahan-dahan pohon yang tinggi, dan kemudian makan daun-daunan yang ada di atas pohon tersebut. Dari atas pohon tersebut belalang dapat melihat satu desa di kejauhan yang kelihatannya indah dan sejuk. Timbul satu keinginan di dalam hatinya untuk suatu saat dapat pergi ke sana.

Suatu hari, saat yang dinantikan itu tibalah. Teman setianya, seekor burung merpati, mengajaknya untuk terbang dan pergi ke desa tersebut. Dengan semangat yang meluap-luap, kedua binatang itu pergi bersama ke desa tersebut. Setelah mendarat mereka mulai berjalan-jalan melihat keindahan desa itu. Akhirnya mereka sampai di suatu taman yang indah berpagar tinggi, yang dijaga oleh seekor anjing besar. Belalang itu bertanya kepada anjing, "Siapakah kamu, dan apa yang kamu lakukan di sini?"

"Aku adalah anjing penjaga taman ini. Aku dipilih oleh majikanku karena aku adalah anjing terbaik di desa ini," jawab anjing dengan sombongnya.

Mendengar perkataan si anjing, panaslah hati belalang muda. Dia lalu berkata lagi, "Hmm, tidak semua binatang bisa kau kalahkan. Aku menantangmu untuk membuktikan bahwa aku bisa mengalahkanmu. Aku menantangmu untuk bertanding melompat, siapakah yang paling tinggi diantara kita."

"Baik," jawab si anjing. "Di depan sana ada pagar yang tinggi. Mari kita bertanding, siapakah yang bisa melompati pagar tersebut."

Keduanya lalu berbarengan menuju ke pagar tersebut. Kesempatan pertama adalah si anjing. Setelah mengambil ancang-ancang, anjing itu lalu berlari dengan kencang, melompat, dan berhasil melompati pagar yang setinggi orang dewasa tersebut tersebut. Kesempatan berikutnya adalah si belalang muda. Dengan sekuat tenaga belalang tersebut melompat. Namun, ternyata kekuatan lompatannya hanya mencapai tiga perempat tinggi pagar tersebut, dan kemudian belalang itu jatuh kembali ke tempatnya semula. Dia lalu mencoba melompat lagi dan melompat lagi, namun ternyata gagal pula.

Si anjing lalu menghampiri belalang dan sambil tertawa berkata, "Nah, belalang, apa lagi yang mau kamu katakan sekarang? Kamu sudah kalah."

"Belum," jawab si belalang. "Tantangan pertama tadi kamu yang menentukan. Beranikah kamu sekarang jika saya yang menentukan tantangan kedua?"

"Apa pun tantangan itu, aku siap," tukas si anjing.

Belalang lalu berkata lagi, "Tantangan kedua ini sederhana saja. Kita berlomba melompat di tempat. Pemenangnya akan diukur bukan dari seberapa tinggi dia melompat, tapi diukur dari lompatan yang dilakukan tersebut berapa kali tinggi tubuhnya."

Anjing kembali yang mencoba pertama kali. Dari hasil lompatannya, ternyata anjing berhasil melompat setinggi empat kali tinggi tubuhnya. Berikutnya adalah giliran si belalang. Lompatan belalang hanya setinggi setengah dari lompatan anjing, namun ketinggian lompatan tersebut ternyata setara dengan empat puluh kali tinggi tubuhnya. Dan belalang pun menjadi pemenang untuk lomba yang kedua ini. Kali ini anjing menghampiri belalang dengan rasa kagum.

"Hebat. Kamu menjadi pemenang untuk perlombaan kedua ini. Tapi pemenangnya belum ada. Kita masih harus mengadakan lomba ketiga," kata si anjing.

"Tidak perlu," jawab si belalang. "Karena, pada dasarnya pemenang dari setiap perlombaan yang kita adakan adalah mereka yang menentukan standar perlombaannya. Pada saat lomba pertama kamu yang menentukan standar perlombaannya dan kamu yang menang. Demikian pula lomba kedua saya yang menentukan, saya pula yang menang." "Intinya adalah, kamu dan saya mempunyai potensi dan standar yang berbeda tentang kemenangan. Adalah tidak bijaksana membandingkan potensi kita dengan yang lain. Kemenangan sejati adalah ketika dengan potensi yang kamu miliki, kamu bisa melampaui standar dirimu sendiri. Iya nggak sih?"

Cerita sederhana di atas pernah membuat saya malu pada diri sendiri. Ketika masih berumur awal 30-an tahun, betapa sering saya membanding-bandingkan diri saya dengan orang lain. Membandingkan antara profesi saya dengan profesi si Anu, antara pendapatan saya dan pendapatan si Banu, antara mobil saya dengan mobil si Canu, antara kesuksesan saya dengan kesuksesan si Danu, dan seterusnya. Hasilnya? Ada kalanya muncul perasaan-perasaan negatif, seperti iri hati atau kecewa pada diri sendiri, yang menganiaya rasa syukur atas kehidupan. Namun kala yang lain muncul juga semacam motivasi untuk bisa lebih maju dan berusaha lebih tekun agar bisa melampaui orang lain (pesaing?).

Belakangan, saya menemukan cara bersaing yang lebih cocok untuk diri sendiri. Saya mulai mengukur kemajuan saya tahun ini berdasarkan prestasi saya tahun kemarin. Saya tetapkan bahwa tahun ini saya harus lebih sehat dari tahun kemarin; pendapatan dan sumbangan tahun ini diupayakan lebih tinggi dari tahun lalu; pengetahuan yang disebarkan tahun ini ditingkatkan dari tahun silam; relasi dan tali silahturahmi juga direntangkan lebih lebar; kualitas ibadah diperdalam; perbuatan baik dipersering; dan seterusnya. Dengan cara ini, saya ternyata lebih mampu mengatasi penyakit-penyakit seperti iri hati, dengki, dan rasa kecewa pada diri. Berlomba untuk memecahkan rekor pribadi yang baru, melampaui rekor yang tercapai di masa lalu, ternyata menimbulkan keasyikan dan rasa syukur yang membahagiakan.

Mungkin benar kata orang bijak dulu: kemenangan sejati bukanlah kemenangan atas orang lain, melainkan kemenangan atas hawa nafsu diri sendiri. Setujukah?

Tabik Mahardika! [aha]

Sumber: Memecahkan Rekor oleh Andrias Harefa

2007-08-04

Ilmu yang Sia-sia


Ilmu yang Sia-sia

Setiap manusia tentunya telah banyak mengetahui berbagai hal dalam kehidupan ini. Kita adalah orang-orang pintar dan berilmu tinggi. Kita mengetahui ilmu mengenai kejujuran, kekonsistenan, kesabaran, kemauan untuk belajar dan bekerja keras, tentang disiplin, tentang pentingnya manajemen waktu, tentang pentingnya berjamaah dll. Namun satu kekurangan kita. Dan itu adalah kekurangan yang berakibat fatal. Apakah itu? kekurangan itu adalah ketidakmampuan dalam mengaplikasikan semua ilmu itu dalam kehidupan nyata.

Praktek, itulah yang harus kita laksanakan. Dan ternyata itu tidak mudah. Banyak sekali orang terpukau dengan kata-kata kita tentang kesuksesan, tentang perjuangan dll. Tapi keterpukauan itu hanya sementara saja, karena pada kenyataannya kita tidaklah seperti kata-kata kita sendiri. Mudah sekali memang untuk berkata, tapi pelaksanaan itu lebih penting dari sekedar berkata-kata. Salah satu kunci sukses adalah kita banyak mengetahui berbagai ilmu yang bermanfaat dan mau mengaplikasikannya dalam kehidupan secara nyata. Sehingga akan terlihat jelas hasilnya.

Itulah yang sering terjadi, begitu banyak buku kita beli, begitu banyak ilmu yang kita serap, begitu banyak kita kursus, sekolah sampai menjadi sarjana dan bergelar tinggi. Namun apa hasilnya? Kita mengetahui tentang meruginya manusia terhadap waktu pada saat kita bermain game, bercanda, malas-malasan. Kita mengetahui tentang pentingnya bersikap santun kepada orang lain pada saat kita mengejek orang lain, kita mengetahui bahaya merokok pada saat kita merokok, bahkan kita mengetahui bahwa meninggalkan sholat itu berdosa bahkan bisa dianggap kafir pada saat kita meninggalkan shalat.

Orang yang paling bodoh adalah orang yang mengetahui sesuatu yang baik tapi tidak melaksanakan, mengetahui sesuatu itu buruk tapi malah dikerjakan. Ini adalah hal yang nyata terjadi di tengah-tengah kita.

Oleh: Martha Yoga, kontributor. Artikel Motivasi Islami.

5 Cinta Yang Patut Dihindari


5 Cinta Yang Patut Dihindari

Suatu ketika Anda jatuh cinta tapi bisakah perasaan cinta Anda di pertanggungjawabkan ?

1. Anda mencintainya tapi Anda sudah terikat

McMahon mengatakan meninggalkan satu orang yang Anda cintai dan memilih yang lain bisa saja menjadi pilihan yang terbaik dan bisa juga menjadi pilihan yang terburuk. "Tergantung bagaimana hubungan dengan pasangan Anda saat ini, perasaan cinta terhadap yang lain selalu berarti bendera merah. Karena berarti selalu ada yang salah dengan apa yang sudah Anda lakukan selama ini." Jadi sebaiknya lihatlah hubungan anda dengan pasangan dan bersikaplah jujur.

2. Anda mencintainya dan langsung ke pelaminan

Ibarat Cinderella, baru semenit bertemu Anda sudah ingin terbang bersamanya ke penghulu. Benarkah ini suatu yang romantis atau suatu kegilaan ? "Kala Anda bertemu dengan seseorang pertama kali dan yang benar-benar Anda sukai, tubuh Anda akan mengalir hormon kebahagiaan dan ini akan benar-benar menerbangkan semua pertimbangan anda," terang McMahon.

"Sebaiknya uji motivasi Anda, terkadang salah satu pasangan Anda mencoba mendorong pasangannya menuju pernikahan sebab ia takut pasangannya akan meninggalkan dirinya." Pasangan lain melakukan hal ini karena merasa mereka tidak dapat bertahan pada hubungan yang biasa saja. Namun demikian, mereka akan menghadapi kenyataan sesungguhnya. Mereka akan menjumpai bahwa sangat sulit menjalani pernikahan yang terburu-buru ini. "Harus ada fondasi yang kuat untuk menikah," lanjut Walton. "Saya selalu menanyakan, 'Mengapa harus terbur-buru?' dan mendorong mereka untuk mengambil waktu lebih lama lagi sebelum bertindak."

3. Anda mencintainya, tapi dia menyimpan rahasia buruk

Susi (35), seorang designer web yang sukses, jatuh cinta pada malik. Tetapi Malik, yan sudah setahun ini menganggur, tak memperlakukan Susi dngan baik. "Dia bisa sangat menakjubkan, " terang Susi, "Tetapi ketika mabuk atau mengalami depresi, yang sering kali terjadi, dia berubah menjadi sangat mengerikan. Dia suka memaki, mendorong, bahkan memukul saya. Meski ia selalu meminta maaf sesudahnya.".

Cinta demikian adalah cinta yang berbahaya. "Padahal Anda selalu punya pilihan. Hanya karena Anda cinta padanya, tak berarti anda harus terus menjalani kehidupan demikian. Lihatlah kembali emosi Anda. Jika emosi mengarahkan Anda untuk melawan perasaan, maka Anda bisa mengabaikannya. "

4. Anda mencintainya tapi dia jauh

Anda tak ingin menyesal kan? Jadi pikirkan konsekuensinya. Pikirkan selalu tentang apa yang akan Anda lakukan jika pada akhirnya perasaan Anda berbalik menjadi sebuah kesalahan. Orang yang benar-benar mencintai anda akan mendorong Anda untuk bersikap bijaksana. Jika anda justru menyerahkan kehidupan Anda sepenuhnya pada mereka, mereka adalah jenis orang-orang yang suka mengontrol.

5. Anda mencintainya tapi dia sudah terikat

Menurut Walton, jarang orang jatuh cinta pada orang yang benar-benar berkomitmen baik pada hubungan dengan pasangannya. Cinta pertama kita biasanya tidak pada orang yang kita nikahi. Kita juga tidak selalu dapat menyelesaikan hubungan sebelum ketemu yang baru. Sebaiknya minta untuk mengakhiri hubungannya dulu dengan pasangannya sebelum Anda pergi keluar bersamanya. Memang tak ada perpisahan yang dapat dilakukan tanpa kepedihan, tetapi setidaknya mereka telah bersikap jujur.

Tip Menghindari Stress


Tip Menghindari Stres

Pola kehidupan modern yang begitu banyak tantangan tak jarang menyebabkan manusia stres. Stres adalah suatu respon non-specifik dari tubuh terhadap tuntutan atau tantangan.

Bagaimana menghindari stres? Inilah caranya.

1. Makanlah makanan bergizi.
Tubuh anda membutuhkan makanan-makanan bergizi. Ingatlah bahwa segala macam penyakit sebetulnya bermula dari apa yang anda makan.

2. Berolah raga secara teratur.
Berolah raga secara teratur akan membantu kelancaran metabolisme tubuh anda.

3. Hentikan mencari kekurangan pada diri sendiri

4. Jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain

5. Jangan membenci orang lain

6. Lupakan pengalaman pahit masa lalu

7. Cintai pekerjaan anda sehari-hari.
Jangan mengerjakan sesuatu pekerjaan anda sebagai kewajiban karena itu akan membebani anda. Yang ideal adalah bekerja pada tempat atau bidang yang di sukai karena hal itu membuat anda senang melakukan pekerjaan tersebut.

8. Cari kesibukan yang berguna

9. Bangkitkan sikap mental yang positif

10. Buat keputusan yang mantap dan tegas, jangan ragu-ragu.

11. Lakukan apa yang menjadi hobi kesukaan anda.

12. Katakan sesuatu dengan rasa penuh humor.

13. Bagilah waktu dengan seimbang.
Luangkan waktu untuk istirahat dan rekreasi.

14. Lakukanlah ibadah dan dekatkan diri pada Tuhan.

15.Sebagai pelengkap anda bisa melakukan meditasi, yoga atau pertemuan kelompok.

Sumber: majalah kartini th 2002

Tips agar jadi orang SUKSES dari A sampai Z


Tips agar jadi orang SUKSES dari A sampai Z

Ini adalah sebuah artikel menarik tentang "Tips jadi orang sukses dari A sampai Z" dari kiriman seorang rekan. Berikut ini artikelnya.

Menurut pakarnya, manusia sukses tidak cuma dari IQ saja.

Peran EQ (Emotional Intelligence) pada kesuksesan bahkan melebihi porsi IQ. Seorang pakar EQ bernama Patricia Patton memberikan tips bagaimana kita menemukan dan memupuk harga diri, yang disebutnya alfabet keberhasilan pribadi.

Yuk kita lihat apa maksudnya :

A : Accept.
Terimalah diri Anda sebagaimana adanya. B : Believe.
Percayalah terhadap kemampuan Anda untuk meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

C : Care.
Pedulilah pada kemampuan Anda meraih apa yang Anda inginkan dalam hidup.

D : Direct.
Arahkan pikiran pada hal-hal positif yang meningkatkan kepercayaan diri.

E : Earn.
Terimalah penghargaan yang diberi orang lain dengan tetap berusaha menjadi yang lebih baik

F : Face.
Hadapi masalah dengan benar dan yakin.

G : Go.
Berangkatlah dari kebenaran.

H : Homework.
Pekerjaan rumah adalah langkah penting untuk pengumpulan informasi.

I : Ignore.
Abaikan celaan orang yang menghalangi jalan Anda mencapai tujuan.

J : Jealously.
Rasa iri dapat membuat Anda tidak menghargai kelebihan Anda sendiri.

K : Keep.
Terus berusaha walaupun beberapa kali gagal.

L : Learn.
Belajar dari kesalahan dan berusaha untuk tidak mengulanginya.

M : Mind.
Perhatikan urusan sendiri dan tidak menyebar gosip tentang orang lain.

N : Never.
Jangan terlibat skAndal seks, obat terlarang, dan alkohol.

O : Observe.
Amatilah segala hal di sekeliling Anda. Perhatikan, dengarkan, dan belajar dari orang lain.

P : Patience.
Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat Anda terus berusaha.

Q : Question.
Pertanyaan perlu untuk mencari jawaban yang benar dan menambah ilmu.

R : Respect.
Hargai diri sendiri dan juga orang lain.

S : Self confidence, self esteem, self respect.
Percaya diri, harga diri, citra diri, penghormatan diri akan membebaskan kita dari saat-saat tegang.

T : Take.
Bertanggung jawab pada setiap tindakan Anda.

U : Understand.
Pahami bahwa hidup itu naik turun, namun tak ada yang dapat mengalahkan Anda.

V : Value.
Nilai diri sendiri dan orang lain, berusahalah melakukan yang lebih baik tiap saat.

W : Work.
Bekerja dengan giat, jangan lupa berdoa.

X : X'tra.
Usaha lebih keras membawa keberhasilan.

Y : You.
Anda dapat membuat suatu yang berbeda.

Z : Zero.
Usaha nol membawa hasil nol pula

2007-07-31

Gagal Adalah Sebuah Keputusan! Benarkah?


Gagal Adalah Sebuah Keputusan! Benarkah?

Pernahkah Anda mengalami, dimana hasil dari usaha Anda tidak sesuai dengan harapan Anda. Pasti pernah. Saya juga pernah. Hal ini mungkin sangat biasa bagi para pebisnis. Target telah ditetapkan, strategi telah dipikirkan masak-masak, rencana telah disusun, dan tindakan pun telah dilakukan. Namun hasilnya? Ternyata tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau hasilnya sama atau melebihi yang kita harapkan tentu tidak apa-apa, tapi kalau jauh dibawah yang kita harapkan, terkadang membuat kita berpikir, yah ... gagal deh.

Tapi sesungguhnya apakah gagal itu? Saya jadi teringat sebuah cerita. Anda mungkin pernah mendengarnya dari orang lain. Tapi tidak apa-apa, saya ulang saja. Ini tentang seorang dukun Indian tua yang terkenal sangat sukses. Seperti Anda tahu, tugas utama dukun Indian adalah melakukan tarian memanggil hujan. Tidak setiap kali dukun Indian menari akan terjadi hujan, makanya tingkat keberhasilan dukun Indian diukur dari berapa kali hujan terjadi dibanding berapa kali dia menari.

Nah, dukun Indian kita ini tingkat keberhasilannya mencapai 100%. Setiap kali dia menari, pasti terjadi hujan. Sementara tingkat keberhasilan dukun Indian lain, rata2 hanya 50% s/d 60%. Berita kehebatan sang dukun tua tadi sampai ke telinga seorang dukun muda yang sangat berbakat. Dukun muda ini penasaran karena tingkat keberhasilannya baru 70%. Jadi rata2 dari 10 kali dia menari, tujuh kali berhasil terjadi hujan. Penasaran, dukun muda ini pun memutuskan untuk "apprentice" kepada dukun tua.

Dipelajarinya setiap langkah, gerak, dan mantra yang diucapkan si dukun tua. Dukun muda pun melakukan duplikasi. Bahkan tidak berani ATM 'Amati Tiru Modifikasi', tapi ATP - Amati Tiru Persis. Hingga dukun muda pun puas karena sudah bisa menduplikasi tarian pemanggil hujan milik dukun tua. Dukun muda pun kembali ke kampung nya.

Namun, setelah menerapkan seluruh ilmu dukun tua, ternyata tingkat keberhasilannya hanya naik sedikit menjadi 75% masih jauh dari 100%. Dukun muda pun kembali ke kampung dukun tua untuk protes, karena pasti masih ada rahasia yang disembunyikan. Dukun muda pun mendemonstrasikan tarian nya di depan dukun tua.

Dukun tua setelah mengamati mengkonfirm bahwa tarian dan mantra2 dukun muda sudah betul dan tidak ada yg salah. Dukun muda pun semakin bingung, apa perbedaan antara dia dan dukun tua. Dukun muda pun pamit pulang.

Sesaat sebelum dukun muda meninggalkan tenda, dengan mengisap pipa rokoknya dukun tua berkata: "Oh ya, sudahkah aku katakan, bahwa setiap aku menari, aku tidak pernah berhenti hingga hujan datang?" Ya. Tidak pernah berhenti! Itulah perbedaan antara sang dukun yang sukses 100% dengan yang lain.

Keputusan untuk berhenti, atau terus, itulah rupanya gerbang yang membedakan antara keberhasilan dan kegagalan. Ketika Anda menghadapi bahwa hasil yang Anda harapkan tidak sesuai rencana Anda, ada dua pilihan bagi Anda:

- Berhenti, dan mendeklarasikan kegagalan, atau
- Menganggap hasil tadi sebagai feedback untuk merevisi strategi Anda, dan Anda mencoba kembali dengan strategi baru.

Jika Anda memilih gagal, maka pilihan pertama dapat Anda ambil. Sementara orang-orang yang tidak pernah gagal, akan memilih pilihan kedua. Mereka menjadikan hasil yg tidak sesuai harapan tadi sebagai masukan, menyusun strategi baru, dan mencoba kembali. Kalau hasilnya masih tidak sesuai, strategi kembali dirumuskan ulang, dan tindakan baru diambil. Demikian berulang-ulang. Hingga "turun hujan". Jadi gagal, dan juga berhasil, adalah sebuah keputusan. Terserah Anda.

Sumber: disini

Menambah Kualitas Diri


Menambah Kualitas Diri

Tidak bisa tidak, jika Anda ingin terus mencetak keberhasilan, Anda wajib menambah kualitas diri dengan memanfaatkan menit demi mnit dari waktu Anda. Saran di bawah ini berguna bagi Anda yang ingin melakukannya:

* Ikuti informasi terbaru

Jangan lewatkan waktu senggang Anda dengan melamun atau berkhayal yang bukan-bukan, lebih baik Anda manfaatkan waktu itu untuk melahap berbagai informasi terbaru. Toh, sumber informasi belakangan ini semakin beragam. Anda bisa mendapatkan informasi terkini dari surat kabar, tabloid, majalah, internet, radio, televisi, dll. Dengan mengikutinya, paling tidak wawasan Anda akan terus bertambah. Sehingga Anda nggak ketinggalan berita!

* Contohlah orang-orang yang sukses

Konon, figur atau tokoh orang-orang sukses bisa menjadi sumber inspirasi Anda untuk mencapai keberhasilan. Ketahuilah motto, motivasi hidup, dan cara-cara mereka dalam meraih sukses. Siapa tau hal itu bisa menambah semangat Anda untuk sukses. Atau tak perlu jauh-jauh, perhatikan daftar orang-orang berhasil di lingkungan kantor Anda. Cari tau, apa yang membuatnya berhasil. Kemudian rencanakan langkah untuk masuk dalam daftar orang-orang yang berhasil.

* Rencanakan penambahan ketrampilan

Buatlah daftar keahlian dan ketrampilan yang sudah Anda kuasai dan mana yang belum. Kemudian buatlah rencana untuk menguasai ketrampilan yang belum Anda miliki. Antara lain Anda bisa mengikuti kursus, seminar, kelompok diskusi, atau mungkin sekolah lagi. Tapi ingat, ikuti itu semua dengan serius, jangan setengah-setengah.

* Bersaing sehat

Bersainglah secara sehat di kantor Anda. Jika ada rekan yang lebih berhasil dari Anda, jangan iri dan menjadikannya musuh. Justru sebaliknya, ia bisa menjadi cambuk agar Anda bisa menandingi kesuksesannya dengan cara-cara yang positif. Kalau perlu, Anda bisa menjadikannya teman diskusi atau sharing tentang langkah menuju keberhasilan.

Pada dasarnya, kemauan yang kuat dari dalam diri Anda untuk terus menambah bobot dan kualitas diri akan mendukung tercapainya kesuksesan itu. Maka, lakukanlah dengan niat tulus dan sungguh-sungguh. Sehingga Anda mampu menembus persaingan yang belakangan ini semakin mengerikan. Ingat, tak ada orang yang lebih bodoh selain orang yang tak menyadari kekurangannya. Sukses untuk Anda...!

Sumber: Kutipan dari Astaga dot com untuk Anda

Tips dan Trik

Search This Blog