Dahulu kala terkisah seorang bapak yang sedang menaiki keledai bersama anaknya kemudian mereka melewati sebuah perkampungan, bertemulah mereka dengan sekumpulan orang yang sedang asyik minum di sebuah kedai.
"Alangkah kejamnya mereka! keledai itu mereka naiki berdua!"
Demi mendengar perkataan orang tersebut sang ayah berkata,"Nak kamu saja yang naik, ayahmu tidak enak mendengar perkataan orang tadi"
Berjalanlah mereka dengan sang ayah berjalan disamping sambil menuntun kedelai yang dinaiki oleh anaknya.
Tanpa terasa mereka melewati kerumunan orang di pasar, berkatalah salah satu dari mereka'
"Lihat, anak yang durhaka, si ayah disuruhnya berjalan sementara ia asyik menaiki keledainya!"
Demi mendengar hal tersebut sang anak berkata,"Ayahku lebih baik ayah saja yang duduk disini biarlah aku berjalan saja"
Berlanjutlah perjalanan mereka, tak lama kemudian mereka melewati sekumpulan ibu-ibu yang sedang sibuk mencuci di sungai.
"Lihatlah, Ayah yang kejam, dia asyik menaiki keledainya sementara anaknya disuruhnya jalan!"
"Nak lebih baik kita tidak usah menaiki keledai ini mungkin kita tuntun saja" sang ayah berkata kepada anaknya sambil turun dari punggung keledai tersebut.
Tak berapa lama sampailah mereka ke tempat tujuan, ke rumah kerabatnya.
"Apakah kalian menuntunnya dari rumah sampai kesini? alangkah bodohnya kalian mengapa kalian tidak menaiki saja keledai ini, tampaknya ia cukup kuat"
Sebuah hikmah yang dapat kita ambil adalah bahwa lakukanlah menurut kita yang terbaik harus kita lakukan kalaupun ada kritik ataupun pendapat dari banyak orang perhatikan bahwa tidak semua pendapat itu harus kita ikuti karena tidak semua orang memiliki pandangan yang sama..